PENGARUH CARBON AKTIF DALAM MENGURANGI KERUSAKAN JARINGAN SISTEM REPRODUKSI JANTAN YANG DISEBABKAN OLEH INDOOR POLLUTION
Abstract
Saat ini kebutuhan udara yang segar dan bersih semakin sulit diperoleh, baik itu udara dalam ruangan (indoor), maupun udara terbuka (outdoor). Salah satu usaha untuk menyerap bau tidak sedap akibat indoor pollution adalah dengan menggunakan carbon aktif penyerap bau.Produk ini dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan di dalam kabin mobil. Kapasitas adsorbsi carbon aktif dipengaruhi oleh bahan dasar yang digunakan serta proses pembuatannya. Carbon aktif yang dipasaran pada umumnya tidak mencantumkan bahan dasar yang digunakan serta komposisinya. Oleh karena itu belum diketahui pula kapasitas kemampuan penyerapannya terhadap indoor pollution. Jika ternyata pada proses pembuatan carbon aktif tersebut melibatkan bahan kimia, maka berpotensi untuk menganggu kesehatan.
Selain itu, pewangi ruangan juga banyak digunakan orang untuk memperoleh udara ruangan yang wangi dan segar. Pewangi ruangan mengandung beberapa senyawa volatil organik (VOC) yang membahayakan kesehatan, dari sistem respirasi bahkan system reproduksi. Senyawa-senyawa tersebut antara lain formaldehid, benzena, toluene,phthalate dll. Jadi sebenarnya komponen yang terdapat di dalam pewangi ruangan justru menjadi salah satu agen indoor pollution.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keamanan carbon aktif sebagai adsorben agen indoor pollution, serta kemampuannya dalam mengurangi risiko kerusakan jaringan sistem reproduksi jantan melalui pengamatan histologi organ sistem reproduksi jantan .
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian dilakukan secara in vivo pada hewan coba Rattus norvegicus jantan berumur 2 bulan. Agen indoor pollution yang digunakan adalah pewangi ruangan mobil. Adsorben indoor pollutant yang digunakan adalah carbon aktif penyerap bau ruangan tertutup. Pemberian perlakuan indoor pollution dan adsorben carbon aktif dilakukan 8 jam/hari selama 30 hari berturut-turut. Parameter yang diamati untuk menguji keamanan dan kemampuan carbon aktif dalam mengurangi dampak negatif indoor pollution adalah gambaran histologi organ sistem reproduksi jantan (testis).Variabel histology testis yang diamati meliputi : diameter tubulus seminiferous dan jumlah spermatozoa pada bagian cauda epididymis.
Hasil penelitian ini belum sepenuhnya mengungkap keamanan penggunaan carbon aktif sebagai adsorben agen indoor pollution terhadap kesehatan, khususnya terhadap histologi system reproduksi jantan. Meski demikian, carbon aktif berpotensi sebagai adsorben agen indoor pollution dalam mengurangi risiko kerusakan jaringan organ sistem reproduksi jantan akibat indoor pollution