dc.contributor.author | SULISRIYANTO, HERNAWAN FAJAR | |
dc.date.accessioned | 2018-06-28T04:08:29Z | |
dc.date.available | 2018-06-28T04:08:29Z | |
dc.date.issued | 2018-01-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19827 | |
dc.description | Gerusan lokal terjadi oleh perubahan angkutan sedimen yang disebabkan dari
perubahan kecepatan aliran akibat adanya pilar jembatan. Aliran yang terjadi pada sungai
disertai proses penggerusan dan deposisi dapat diakibatkan kondisi morfologi sungai dan
adanya bangunan sungai yang menghalangi aliran. Disisi lain juga terdapat fenomena
sediment transport, perpindahan material sedimen melalui aliran air. Sedangkan aliran
debris disimulasikan dengan cara sediment feeding, menambahkan sejumlah sediment yang
terlarut pada waktu dan jumlah tertentu. Pemodelan fisik terhadap kondisi ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh sediment feeding terhadap gerusan dasar permukaan saluran.
Pengamatan dilakukan dengan metode PIV (particle image velocimtry), sediment tracking
dan bantuan software pendukung yaitu Surface Modelling System (SMS) dan Surfer 13
untuk membantu pengamatan dan pemodelan visual data elvasi.
Hasil simulasi menggunakan sediment feeding pada tinjauan kecepatan aliran
(velocity), pada pilar lingkaran terjadi perubahan kecepatan paling pendek daripada pilar
persegi. Ditinjau dari pola gerusan, pilar lingkaran memberikan dampak perubahan yang
lebih kecil dibandingkan pilar persegi, baik dari segi luasan perubahan maupun elevasi.
Nilai gerusan paling sedikit adalah 8 mm dengan sedimentasi 5 mm yang terjai saat
simulasi saluran pilar lingkaran dengan sediment feeding.
Melalui pengamatan mengunakan bantuan SMS dan Surfer 13 diketahui bahwa
sediment feeding mampu membantu mengurangi dampak perubahan elevasi dalam saluran.
Pada pilar persegi dengan sediment feeding, gerusan maksimal sebesar 13 mm dan sedimen
maksimal 4 mm. Sedangkan tanpa sediment feeding, gerusan maksimal sebesar 31 mm dan
sedimen maksimal 5 mm. Pada pilar lingkaran dengan sediment feeding, gerusan maksimal
sebesar 8 mm dan sedimen maksimal 5 mm. Sedangkan tanpa sediment feeding, gerusan
maksimal sebesar 33 mm dan sedimen maksimal 1 mm. | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | aliran, debris, elevasi, gerusan, pemodelan fisik, sedimen feeding | en_US |
dc.title | ANALISA MODEL FISIK PENGARUH DEBRIS TERHADAP GERUSAN LOKAL YANG TERJADI DI PILAR JEMBATAN | en_US |
dc.title.alternative | (STUDI PILAR PERSEGI DAN PILAR LINGKARAN, ALIRAN SUPERKRITIK) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
661 | en_US |