PENGARUH PEMBERIAN SERBUK KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP HISTOLOGI TESTIS DAN KONSENTRASI SPERMA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR PEWANGI RUANGAN
Abstract
Pewangi ruangan menjadikan udara di dalam ruangan menjadi terasa segar, wangi dan nyaman. Pada umumnya orang menikmati sensasi yang dipancarkan oleh pewangi ruangan sehingga tidak menyadari bahaya tersembunyi dibalik kenyamanannya. Pewangi ruangan mengandung berbagai senyawa kimia, yang di antaranya adalah formalin dan ftalat. Senyawa tersebut bersifat volatile sehingga sangat mudah terhirup masuk ke dalam saluran pernafasan. Senyawa-senyawa tersebut dapat merusak jaringan tubuh melalui mekanisme radikal bebas.Formaldehid dan ftalat berpengaruh buruk terhadap system reproduksi, khususnya histologi tubulus seminiferous testis dan konsentrasi sperma.
Kurma (Phoenix dactyilifera) adalah buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, Kurma mengandung berbagai nutrisi penting, antara lain lemak, air, serat, vitamin (A, B 1 , B 2 , dan C), protein, dan mineral antara lain besi, fosfor, kalsium, kalium, natrium, tembaga, zink dan magnesium serta berbagai senyawa polifenol. Mengkonsumsi kurma dipercaya dapat meningkatkan kesuburan baik pada pria maupun wanita. Kurma megandung Zn diperlukan di dalam proses spermatogenesis terkait dengan produksi testosteron oleh sel Leydig. Salah satu bentuk sediaan kurma yang praktis adalah serbuk kurma kering (tamr).
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi serbuk kurma untuk memperbaiki kerusakan histologi sistem reproduksi jantan yang disebabkan oleh paparan pewani ruangan.
Penelitian ini menggunakan subyek 50 ekor tikus putih (Rattus nrvegicus) jantan berumur 30 hari. Perlakuan yang diberikan adalah pewangi ruangan (pewangi mobil) dan terapi menggunakan serbuk kurma.Pewangi ruangan dan serbuk kurma diberikan dengan kriteria tertentu. Pemberian perlakuan dan terapi diberikan selama 60 hari berturut-turut sesuai kelompok subyek.
Pengaruh terapi diamati melalui pengamatan histologi tubulus seminiferus testis dan konsentrasi sperma yang diambil pada hari ke 31. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkap potensi serbuk kurma untuk memperbaiki kerusakan histologi testis dan konsentrasi sperma yang diakibatkan oleh paparan pewangi ruangan.