PENAKLUKAN NEGARA ATAS AGAMA LOKAL
Abstract
Tulisan ini merupakan refleksi pembelaan terhadap agama lokal yang selama ini termarginalkan dengan melihat lebih jauh mengenai proses marginalisasi negara terhadap agama lokal. Dalam perkembangannya, negara tidak pernah melepaskan
agama dari intervensinya. Bahkan, agama sangat dekat dengan negara. Bagaimana dan melalui media apa negara melakukan penaklukan terhadap agama lokal? Pertanyaan ini menjadi fokus dalam tulisan ini dengan menguraikan tiga sub-tema.
Pertama, bentuk atau variasi ide dalam memposisikan agama lokal. Kedua, aktor yang terlibat dalam pemosisian agama lokal. Ketiga, respons lokal termasuk elite terhadap keberadaan agama lokal, terkait dengan perbedaan dengan agama dan kultur masyarakat sekitar. Tulisan ini menunjukkan bahwa negara telah menempatkan agama pada posisi yang selalu diatur. Bahkan, memposisikan agama sebagai sebuah entitas penting yang harus dikendalikan. Demikian pula, dalam tulisan ini dapat ditemukan bagaimana respons masyarakat lokal terhadap keberadaan agama lokal sehingga agama lokal tidak hanya ditempatkan pada posisi yang diatur, tetapi juga selalu digugat oleh lingkungan di sekitarnya.