Latar Belakang: Tingginya angka kejadian bullying pada remaja memberikan dampak buruk bagi remaja seperti gangguan konsentrasi belajar, penurunan prestasi akademik, harga diri rendah, depresi, hingga yang terburuk keinginan remaja untuk bunuh diri. Tanggung jawab orang tua terhadap remaja adalah untuk melindungi, membimbing, dan mendidik remaja termasuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku bullying. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran orang tua dalam pencegahan perilaku bullying pada remaja di Yogyakarta. Metodologi: Penelitianan ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Partisipan dalam penelitian berjumalah 14 orang yang terdiri dari orang tua, remaja, dan guru SMK yang ditentukan dengan purposive sampling. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode, sumber, dan peer the breafing. Analisis data menggunakan open code 4.02. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua dalam pencegahan perilaku bullying pada remaja di Yogyakarta dilakukan dengan cara menerapkan pola asuh, komunikasi dengan anak, kedekatan dengan anak, dan komunikasi dengan sekolah. Peran orang tua dalam pencegahan bullying dipengaruhi oleh masalah keluarga, pengetahuan tentang bullying, dan sumber informasi. Peran orang tua termasuk faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Perilaku bullying yang dilakukan remaja adalah bullying fisik, verbal, dan relasional yang memunculkan respon remaja terhadap perilaku bullying dan memberikan dampak pada korban maupun pelaku bullying. Kesimpulan: Peran orang tua dalam pencegahan perilaku bullying pada remaja merupakan hal yang penting karena sebagai salah satu bentuk tanggung jawab orang tua dalam membimbing dan melindungi remaja. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan metode lain untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi peran orang tua dalam pencegahan perilaku bullying pada remaja.