Show simple item record

dc.contributor.advisorMaziyyah, Nurul
dc.contributor.advisorOrbayinah, Salmah
dc.contributor.authorTANJUNG, M. ADHITYA
dc.date.accessioned2018-08-29T06:56:37Z
dc.date.available2018-08-29T06:56:37Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20941
dc.descriptionProblem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang berbasis masalah. Salah satu komponen penting dalam metode PBL adalah kegiatan tutorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan tutorial terhadap kemampuan problem solving mahasiswa program studi farmasi dan membuktikan bahwa lama waktu paparan tutorial berpengaruh pada kemampuan problem solving mahasiswa program studi farmasi. Sebagai seorang tenaga kesehatan, memiliki kemampuan problem solving yang baik menjadi hal yang penting bagi seorang farmasis. Farmasis dituntut untuk dapat memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan keselamatan pasien secara cepat dan tepat. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa farmasi angkatan 2017 dan angkatan 2015 di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta masing-masing sejumlah 31 orang. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data sebelum dan sesudah tutorial mahasiswa angkatan 2017 menggunakan uji parametrik Paired Sample T Test. Sedangkan analisis perbandingan skor problem solving angkatan 2017 dan 2015 menggunakan uji parametrik Independent Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor problem solving mahasiswa angkatan 2017 sebelum tutorial adalah 49,26, sedangkan rata-rata skor problem solving setelah tutorial adalah 46,23 yang menunjukkan kemampuan problem solving yang “Baik”. Hasil analisis data menunjukkan penurunan skor problem solving setelah tutorial pada mahasiswa angkatan 2017 sebesar 3,03, korelasi lemah (0,241), serta perbedaan yang bermakna (p<0,05). Penurunan skor problem solving ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor kuesioner, faktor tutorial, dan lama waktu paparan kegiatan tutorial pada responden. Untuk mengetahui apakah lama waktu paparan tutorial berpengaruh terhadap kemampuan problem solving, maka dilakukan perbandingan kemampuan problem solving angkatan 2017 dan 2015. Hasilnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua data karena nilai Sig. 2-tailed < 0,05 (Sig. 2-tailed = 0,017). Sehingga disimpulkan kegiatan tutorial mempengaruhi kemampuan problem solving mahasiswa farmasi dan berbanding lurus dengan lama waktu paparan tutorial.en_US
dc.description.abstractProblem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang berbasis masalah. Salah satu komponen penting dalam metode PBL adalah kegiatan tutorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan tutorial terhadap kemampuan problem solving mahasiswa program studi farmasi dan membuktikan bahwa lama waktu paparan tutorial berpengaruh pada kemampuan problem solving mahasiswa program studi farmasi. Sebagai seorang tenaga kesehatan, memiliki kemampuan problem solving yang baik menjadi hal yang penting bagi seorang farmasis. Farmasis dituntut untuk dapat memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan keselamatan pasien secara cepat dan tepat. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa farmasi angkatan 2017 dan angkatan 2015 di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta masing-masing sejumlah 31 orang. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data sebelum dan sesudah tutorial mahasiswa angkatan 2017 menggunakan uji parametrik Paired Sample T Test. Sedangkan analisis perbandingan skor problem solving angkatan 2017 dan 2015 menggunakan uji parametrik Independent Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor problem solving mahasiswa angkatan 2017 sebelum tutorial adalah 49,26, sedangkan rata-rata skor problem solving setelah tutorial adalah 46,23 yang menunjukkan kemampuan problem solving yang “Baik”. Hasil analisis data menunjukkan penurunan skor problem solving setelah tutorial pada mahasiswa angkatan 2017 sebesar 3,03, korelasi lemah (0,241), serta perbedaan yang bermakna (p<0,05). Penurunan skor problem solving ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor kuesioner, faktor tutorial, dan lama waktu paparan kegiatan tutorial pada responden. Untuk mengetahui apakah lama waktu paparan tutorial berpengaruh terhadap kemampuan problem solving, maka dilakukan perbandingan kemampuan problem solving angkatan 2017 dan 2015. Hasilnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua data karena nilai Sig. 2-tailed < 0,05 (Sig. 2-tailed = 0,017). Sehingga disimpulkan kegiatan tutorial mempengaruhi kemampuan problem solving mahasiswa farmasi dan berbanding lurus dengan lama waktu paparan tutorial.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectProblem Based Learning, Tutorial, Kemampuan Problem Solving.en_US
dc.titlePENGARUH KEGIATAN TUTORIAL TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASIen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 077en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record