dc.contributor.advisor | MUCHLISIN, MUCHLISIN | |
dc.contributor.author | WULANDARI, APRILIA | |
dc.date.accessioned | 2018-09-24T02:01:47Z | |
dc.date.available | 2018-09-24T02:01:47Z | |
dc.date.issued | 2018-08-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21486 | |
dc.description | Kemajuan transportasi saat ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kemacetan, khususnya pada simpang. Salah satu penyebab
lainnya yaitu penggunaan siklus dan urutan fase pada sistem APILL masih
menggunakan urutan fase searah jarum jam atau sebaliknya yang mengakibatkan
pengendara harus menunggu lama sampai lampu kembali hijau sedangkan arus lalu
lintas di simpang tersebut cukup ramai. Salah satu simpang yang mengalami hal
tersebut yaitu simpang Wirobrajan yang berada di kota Yogyakarta. Untuk
mengetahui kinerja tingkat pelayanan simpang, dilakukan survei untuk
memperoleh nilai volume kendaraan, geometrik, serta waktu siklus. Data-data
tersebut kemudian akan digunakan untuk analisis serta pemodelan menggunakan
software PTV VISSIM. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat pelayanan pada
simpang Wirobrajan termasuk pada kategori E (buruk), dengan nilai tundaan
sebesar 77,09 detik/kend sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Untuk
mencapai hasil yang diinginkan, dilakukan percobaan yaitu dengan mengubah
urutan fase, mengoptimalisasikan waktu siklus simpang, serta dilakukan trial and
error rasio belok kanan dan lurus pada lengan Utara dan Selatan pada jam puncak
06.30 – 07.30 WIB. Hasil dari percobaan yang diperoleh dengan mengubah urutan
fase serta mengoptimalisasikan waktu siklus simpang yaitu merupakan cara terbaik
untuk menurunkan nilai tundaan menjadi 61,81 detik/kend dengan rasio belok
kanan 10% dan lurus 90% | en_US |
dc.description.abstract | Kemajuan transportasi saat ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kemacetan, khususnya pada simpang. Salah satu penyebab
lainnya yaitu penggunaan siklus dan urutan fase pada sistem APILL masih
menggunakan urutan fase searah jarum jam atau sebaliknya yang mengakibatkan
pengendara harus menunggu lama sampai lampu kembali hijau sedangkan arus lalu
lintas di simpang tersebut cukup ramai. Salah satu simpang yang mengalami hal
tersebut yaitu simpang Wirobrajan yang berada di kota Yogyakarta. Untuk
mengetahui kinerja tingkat pelayanan simpang, dilakukan survei untuk
memperoleh nilai volume kendaraan, geometrik, serta waktu siklus. Data-data
tersebut kemudian akan digunakan untuk analisis serta pemodelan menggunakan
software PTV VISSIM. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat pelayanan pada
simpang Wirobrajan termasuk pada kategori E (buruk), dengan nilai tundaan
sebesar 77,09 detik/kend sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Untuk
mencapai hasil yang diinginkan, dilakukan percobaan yaitu dengan mengubah
urutan fase, mengoptimalisasikan waktu siklus simpang, serta dilakukan trial and
error rasio belok kanan dan lurus pada lengan Utara dan Selatan pada jam puncak
06.30 – 07.30 WIB. Hasil dari percobaan yang diperoleh dengan mengubah urutan
fase serta mengoptimalisasikan waktu siklus simpang yaitu merupakan cara terbaik
untuk menurunkan nilai tundaan menjadi 61,81 detik/kend dengan rasio belok
kanan 10% dan lurus 90% | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | optimalisasi waktu siklus, PTV VISSIM, rasio belok, simpang bersinyal | en_US |
dc.title | PEMODELAN SIMPANG BERSINYAL AKIBAT PERUBAHAN URUTAN FASE DENGAN SOFTWARE PTV VISSIM PADA SIMPANG BERSINYAL WIROBRAJAN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
511 | en_US |