PENGARUH CHINA DALAM MENDUKUNG PERDAMAIAN KELOMPOK ETNIS BERSENJATA UNITED WA STATE ARMY DI MYANMAR
Abstract
Karya tulis ini mencoba menggambarkan sikap politik China di Myanmar terkait dengan permasalahan etnis. Konflik etnis telah menjadi sejarah kelam bagi Myanmar, ratusan bahkan jutaan korban berjatuhan, pengungsi membanjir ke kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, bahkan isu pelanggaran HAM terus menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Menanggapi hal tersebut, Myanmar kini tengah mencoba membangun perdamaian di negaranya melalui banyak negosiasi damai seperti Nationwide Ceasefire Agreement dan The Panglong 21st Century yang dimulai sejak tahun 2015. Negosiasi ini diharapkan akan menjadi pemersatu bagi diversitas etnis di Myanmar.
Proses ini membuat China sebagai negara yang berbatasan langsung dan merasakan langsung akibat dari konflik etnis di Myanmar merasa wajib turun tangan untuk menjadi pihak solutif yang mendukung setiap langkah menuju perdamaian. Terlebih hubungan China dan Myanmar telah terjalin intim bahkan sejak awal kemerdekaan negara tersebut. Dengan menggunakan dua pandangan, economy-security nexus dan teori stabilitas hegemonik, China memiliki strategi sendiri untuk menempatkan peran terbaiknya dalam upaya perdamaian etnis di Myanmar.