Rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan baik secara fisik maupun non fisik. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/ kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan dan teknologi. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius belum di kelola dengan baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius, selain itu kerap bercampur limbah medis dan non medis yang justru memperbesar permasalahan limbah medis. Terdapat hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pengelolaan limbah rumah sakit, apabila tidak ditangani dengan serius akan berdampak pada kesembuhan pasien dan penularan penyakit. Berbagai upaya penting dilakukan, sehingga pengelolaan limbah rumah sakit dapat dilakukan optimal, sehingga masyarakat dapat terlindungi dari bahaya pencemaran lingkungan dan penyakit menular yang bersumber dari limbah rumah sakit. Karakteristik utama limbah rumah sakit adalah adanya limbah medis (karena selain limbah medis, rumah sakit juga menghasilkan limbah domestik, bahkan limbah radio aktif. Berdasarakan pernyataan diatas, penulis meneliti Aspek Hukum Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sleman untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan faktor apa saja yang menghambat jalannya pengelolaan limbah di rumah sakit tersebut.