View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA-NEGARA MELANESIA DI ERA PRESIDEN JOKO WIDODO 2014-2016

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (46.24Kb)
      HALAMAN JUDUL (1.778Mb)
      HALAMAN PENGESAHAN (1.219Mb)
      ABSTRAK (142.1Kb)
      BAB I (430.1Kb)
      BAB II (567.4Kb)
      BAB III (326.0Kb)
      BAB IV (492.7Kb)
      BAB V (235.4Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (211.1Kb)
      LAMPIRAN (224.6Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (2.284Mb)
      Date
      2018
      Author
      KESUMA, RIBUT PUJA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pemerintah Indonesia dibawah Presiden Joko Widodo yang resmi berkuasa sejak 20 Oktober 2014 meningkatkan hubungan dengan negara-negara Melanesia yang selama ini dianggap sebagai "halaman belakang", hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan status Indonesia di organisasi sub-regional Melanesia Spearhead Group (MSG) sebagai associate member tahun 2015. Sehingga penulis mengangkat judul Skripsi ini "Politik Luar Negeri Indonesia Dalam Meningkatkan Hubungan Dengan Negara-Negara Melanesia di Era Presiden Joko Widodo 2014-2016" yaitu untuk menjelaskan alasan rasional pemerintah Indonesia di era Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan hubungan dengan negara-negara Melanesia. Landasan teoritik yang digunakan dalam Skripsi ini adalah Model Aktor Rasional yang dipopulerkan oleh Graham T. Allison. Berdasarkan model tersebut, maka penulis menemukan tiga alternatif yang sebenarnya dapat digunakan oleh pemerintah Indonesia. Dari ketiga alternatif tersebut peningkatan hubungan merupakan alternatif terbaik bagi pemerintah Indonesia terutama menyangkut isu Papua. Dengan bergabung di MSG Pemerintah Indonesia berupaya untuk menggagalkan upaya kelompok separatis Papua United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) untuk bergabung ke MSG. Indonesia berupaya memperkuat pengaruh di MSG dan berusaha mengarahkan fokus MSG lebih ke bidang ekonomi daripada ke politik. Pada KTT MSG Ke-26 di Port Moresby, Papua Nugini tahun 2018 Indonesia berhasil meyakinkan anggota MSG untuk menolak ULMWP menjadi anggota dan menyepakati visi MSG 2038 “Prosperity for All”.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21810
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV