Show simple item record

dc.contributor.advisorHARTONO, EDI
dc.contributor.advisorMUNTOHAR, AGUS SETYO
dc.contributor.authorULFAH, FINA
dc.date.accessioned2018-10-09T02:12:20Z
dc.date.available2018-10-09T02:12:20Z
dc.date.issued2018-04-14
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21903
dc.descriptionTanah merupakan lapisan paling dasar pada konstruksi jalan. Beberapa kondisi tanah di wilayah Indonesia memiliki daya dukung yang rendah. Siltstone merupakan jenis tanah yang mempunyai karakteristik cukup unik. Dalam kondisi kering tanah menjadi sangat keras, sedangkan dalam kondisi basah tanah menjadi mudah lapuk dan hancur. Pengujian modified slake durability dilakukan untuk mengetahui durabilitas tanah yang dinyatakan dalam slake durability index (Id) akibat adanya siklus pembasahan dan pengeringan. Stabilisasi dengan semen dilakukan untuk meningkatkan durabilitas tanah akibat siklus pembasahan dan pengeringan. Kadar semen yang digunakan adalah 0% dan 10% dari total berat tanah kering oven yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan dengan adanya siklus pembasahan dan pengeringan benda uji dengan kadar semen 10% memiliki durabilitas yang lebih baik dibandingkan benda uji dengan kadar semen 0%. Pada siklus ke-5 nilai slake durability index (Id) tanah siltstone dengan kadar semen 10% sebesar 95,62%, sedangkan tanah dengan kadar semen 0% nilainya sebesar 3,78%. Selisih nilai slake durability index (Id) antara benda uji dengan kadar semen 10% dan 0% adalah sebesar 91,84%.en_US
dc.description.abstractTanah merupakan lapisan paling dasar pada konstruksi jalan. Beberapa kondisi tanah di wilayah Indonesia memiliki daya dukung yang rendah. Siltstone merupakan jenis tanah yang mempunyai karakteristik cukup unik. Dalam kondisi kering tanah menjadi sangat keras, sedangkan dalam kondisi basah tanah menjadi mudah lapuk dan hancur. Pengujian modified slake durability dilakukan untuk mengetahui durabilitas tanah yang dinyatakan dalam slake durability index (Id) akibat adanya siklus pembasahan dan pengeringan. Stabilisasi dengan semen dilakukan untuk meningkatkan durabilitas tanah akibat siklus pembasahan dan pengeringan. Kadar semen yang digunakan adalah 0% dan 10% dari total berat tanah kering oven yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan dengan adanya siklus pembasahan dan pengeringan benda uji dengan kadar semen 10% memiliki durabilitas yang lebih baik dibandingkan benda uji dengan kadar semen 0%. Pada siklus ke-5 nilai slake durability index (Id) tanah siltstone dengan kadar semen 10% sebesar 95,62%, sedangkan tanah dengan kadar semen 0% nilainya sebesar 3,78%. Selisih nilai slake durability index (Id) antara benda uji dengan kadar semen 10% dan 0% adalah sebesar 91,84%.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectTanah, siltstone, pelapukan, pembasahan dan pengeringan, semen, durabilitas, , slake durability index.en_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN SEMEN TERHADAP NILAI SLAKE DURABILITY INDEX (Id) TANAH UNGARAN-BAWEN DENGAN MODIFIED SLAKE DURABILITY TESTen_US
dc.typeThesis SKR F T 104en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record