dc.contributor.advisor | MADJID, ABD | |
dc.contributor.author | MUQOMAH, DZAWIL | |
dc.date.accessioned | 2018-10-15T06:31:17Z | |
dc.date.available | 2018-10-15T06:31:17Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22094 | |
dc.description | Akidah merupakan suatu pondasi agama yang harus diajarkan kepada seluruh umat Islam. Dalam melakukan pengajaran, seorang guru memerlukan adanya model pembelajaran, karena tanpa adanya model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru, peserta didik akan kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang memiliki banyak mukjizat memberikan banyak inspirasi kepada umat Islam. Salah satu mukjizat yang dapat dijadikan sebagai inspirasi ialah kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an.
Penelitian ini ingin mengkaji mengenai kisah Ibrahim yang ada dalam al-Qur’an. Dalam melakukan kajian tersebut menggunakan Tafsir Al-Marâgî dengan menggunakan metode tafsir Mawḍû’iy. Ayat yang dijadikan sebagai objek kajian ialah ayat-ayat yang berkaitan dengan dialog Ibrahim tentang akidah, baik itu kepada bapak, raja maupun kaumnya. Setelah dilakukan penafsiran akan dikaji model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam materi akidah. Dalam menganalisis model pembelajaran disesuaikan dengan teori model pembelajaran menurut Bruce Joyce, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi dan menggunakan analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penafsiran Ahmad Musṭafâ al-Marâgî terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kisah Ibrahim sangat detail dan memiliki kronologi yang runtut, sehingga mampu memberikan gambaran mengenai perjuangan dakwah yang telah dilakukan oleh Ibrahim. Melalui penafsiran tersebut juga dapat dianalisis model pembelajaran yang digunakan oleh Ibrahim. Adapun model pembelajaran yang digunakan oleh Ibrahim dalam pembelajaran akidah ialah model pembelajaran memperoleh informasi berfikir induktif dan model pembelajaran personal tak terarah. Model pembelajaran memperoleh informasi berfikir induktif yang diterapkan oleh Ibrahim cenderung lebih berhasil jika dibandingkan dengan model pembelajaran personal tak terarah. Hal demikian dikarenakan materi akidah merupakan materi yang bersifat doktrin sehingga membutuhkan pemikiran yang matang melalui proses pemerolehan informasi secara induktif. | en_US |
dc.description.abstract | Akidah merupakan suatu pondasi agama yang harus diajarkan kepada seluruh umat Islam. Dalam melakukan pengajaran, seorang guru memerlukan adanya model pembelajaran, karena tanpa adanya model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru, peserta didik akan kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang memiliki banyak mukjizat memberikan banyak inspirasi kepada umat Islam. Salah satu mukjizat yang dapat dijadikan sebagai inspirasi ialah kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an.
Penelitian ini ingin mengkaji mengenai kisah Ibrahim yang ada dalam al-Qur’an. Dalam melakukan kajian tersebut menggunakan Tafsir Al-Marâgî dengan menggunakan metode tafsir Mawḍû’iy. Ayat yang dijadikan sebagai objek kajian ialah ayat-ayat yang berkaitan dengan dialog Ibrahim tentang akidah, baik itu kepada bapak, raja maupun kaumnya. Setelah dilakukan penafsiran akan dikaji model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam materi akidah. Dalam menganalisis model pembelajaran disesuaikan dengan teori model pembelajaran menurut Bruce Joyce, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi dan menggunakan analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penafsiran Ahmad Musṭafâ al-Marâgî terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kisah Ibrahim sangat detail dan memiliki kronologi yang runtut, sehingga mampu memberikan gambaran mengenai perjuangan dakwah yang telah dilakukan oleh Ibrahim. Melalui penafsiran tersebut juga dapat dianalisis model pembelajaran yang digunakan oleh Ibrahim. Adapun model pembelajaran yang digunakan oleh Ibrahim dalam pembelajaran akidah ialah model pembelajaran memperoleh informasi berfikir induktif dan model pembelajaran personal tak terarah. Model pembelajaran memperoleh informasi berfikir induktif yang diterapkan oleh Ibrahim cenderung lebih berhasil jika dibandingkan dengan model pembelajaran personal tak terarah. Hal demikian dikarenakan materi akidah merupakan materi yang bersifat doktrin sehingga membutuhkan pemikiran yang matang melalui proses pemerolehan informasi secara induktif. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Model Pembelajaran, Akidah, Ibrahim, Tafsir. | en_US |
dc.title | MODEL PEMBELAJARAN AKIDAH Telaah Kisah Ibrahim dalam Al-Qur’an Menurut Ahmad Musṭafâ Al-Marâgî | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
042 | en_US |