Padi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, namun pada tahun 2013 produktivitas padi Indonesia 51,52 kwintal/hektar menurun pada tahun 2014 menjadi 51,35 kwintal/hektar Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi padi disebabkan oleh gangguan gulma wewehan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui karakter fisio-morfologi gulma wewehan pada berbagai kadar lengas tanah, mendapatkan kadar lengas tanah yang dapat menekan pertumbuhan gulma wewehan dan mengetahui pengaruh berbagai kadar lengas tanah terhadap fisio-morfologi tanaman padi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan yaitu kadar lengas tanah yang terdiri atas empat aras yaitu kondisi tanah lembab (kapasitas lapang), kondisi tanah macak-macak, kondisi tanah tergenang 2 cm dan tergenang 5 cm. Selain itu ditambah satu perlakuan lanjutan yaitu kondisi tanah budidaya padi sesuai GAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam pada kadar lengas kapasitas lapang dan kadar lengas macak-macak dapat menekan tinggi gulma, jumlah daun gulma, laju pertumbuhan tanaman, panjang akar, bobot kering tajuk dan akar gulma, sedangkan pada kadar lengas tergenang 2 cm dan tergenang 5 cm dapat meningkatkan tinggi gulma, jumlah daun, luas daun, luas daun khas, laju pertumbuhan gulma, panjang akar, bobot segar serta bobot kering tajuk dan akar. Media tanam pada kadar lengas kapasitas lapang dan macak-macak tidak menurunkan tinggi padi, jumlah daun padi, luas daun padi, indeks luas daun padi dan panjang akar yang tidak berbeda jauh pada kadar lengas tergenang, sedangkan pada kadar lengas 2 cm dan 5 cm dapat meningkatkan tinggi padi, jumlah daun padi dan luas daun padi.