Latar belakang: Penyakit gingivitis merupakan penyakit gigi dan mulut yang sampai saat ini masih membutuhkan perhatian. Prevalensi gingivitis yang terjadi pada anak usia 3 tahun adalah dibawah 5%, sedangkan pada usia 6 tahun adalah 50% dan angka yang tertinggi 90% pada anak dengan usia 11 tahun. Sedangkan pada anak dengan usia antara 11-17 tahun mengalami sedikit penurunan yaitu antara 80% dan 90%. Tujuan : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gingivitis pubertas pada anak SD perempuan usia 11-12 tahun di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental/observasional deskriptif dengan metode cross sectional. Populasi pada penelitian berjumlah 220 anak, dengan kriteria inklusi, sehinga terdapat 33 anak/responden. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kondisi gingiva dan dinilai tingkat peradangan pada gingiva dengan indeks gingival. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 siswi SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta usia 11-12 tahun, 9,1% anak tidak mengalami peradangan (sehat), 81,8% anak mengalami peradangan ringan dan 9,1% anak mengalami peradangan sedang. Distribusi frekuensi berdsarkan umur terdapat 22 anak berumur 11 tahun dan 11 anak berumur 12 tahun. Dari 22 anak yang berumur 11 tahun terdapat 21 anak (70%) terkena gingivitis dan dari 11 anak yang berumur 12 tahun terdapat 9 anak (30%) terkena gingivitis. Kesimpulan: Prevalensi gingivitis pada anak perempuan usia 11-12 tahun di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta yaitu sebesar 90,9%. Prevalensi untuk gingivitis ringan sebesar 81,8% dan untuk gingivitis sedang sebesar 9,1%. Penyuluhan dari pihak sekolah diperlukan agar dapat meningkatkan motivasi anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.