dc.contributor.author | WIDODO, ARIS SLAMET | |
dc.date.accessioned | 2016-09-19T17:07:51Z | |
dc.date.available | 2016-09-19T17:07:51Z | |
dc.date.issued | 2015-09-19 | |
dc.identifier.issn | 2442-7314 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2273 | |
dc.description.abstract | Lahan pantai sangat rentan dengan erosi baik yang disebabkan oleh air maupun angin. Hal tersebut menyebabkan tingginya risiko produksi pada usahatani lahan pantai. Menurut Sukresno (2000) bahwa risiko usahatani lahan pantai dapat di minimalkan dengan mengusahakan tanaman penahan angin (wind barrier) dan pengadaan system pengairan (sumur renteng). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh system pengairan dan tanaman penahan angin terhadap risiko produksi usahatani bawang merah di lahan pantai Kabupaten Bantul.
Penelitian ini menggunakan metode survey dan penentuan lokasi dengan system purposive. Lokasi penelitian adalah Desa Sri Gading dan Gading Sari Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis risiko dengan menggunakan software paket program EVIEWS untuk meregresikan persamaan fungsi produksi dengan metode maximum likelihood estimation. Analisis dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis produksi menggunakan regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh windbarier dan sumur renteng terhadap produksi. Kedua analisis risiko untuk mengetahui besarnya pengaruh windbarier dan sumur renteng terhadap risiko usahatani.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa tanaman bawang merah lahan pantai diusahakan dua kali dalam setahun yaitu pada musim hujan dan musim kemarau. Variabel windbarrier yaitu cemara udang (Casuarinas Equisetifolia) dan system pengairan yaitu sumur renteng merupakan variabel yang harus ada sebelum mengusahakan bawang merah.
Pada musim hujan variabel windbarier secara nyata (α = 99%) mampu mengurangi risiko produksi pada bawang merah sebesar 29,92% dari tiap penambahan 1% unit windbarier, sedangkan variabel sumur renteng pada musim hujan tidak significant terhadap risiko produksi bawang merah. Pada musim kemarau variabel sumur renteng secara nyata atau significant berpengaruh (99%) terhadap risiko produksi usahatani bawang merah sebesar 18,67%, sedangkan variabel windbarier hanya significant pada taraf kepercayaan 90% dan berpengaruh sebesar 21,64%. Hal tersebut menunjukan bahwa pada musim hujan pengaruh angin lebih kuat dan lebih berpotensi merusak tanaman sedangkan pada musim kemarau ketersediaan air bagi tanaman lebih berpengaruh terhadap produksi. | en_US |
dc.description.sponsorship | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Dies Natalis ke-69 Fakultas Pertanian UGM;69 | |
dc.subject | Risiko | en_US |
dc.subject | Usahatani | en_US |
dc.subject | Bawang Merah | en_US |
dc.title | PENGARUH SISTEM PENGAIRAN DAN TANAMAN PENAHAN ANGIN TERHADAP RISIKO PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI LAHAN PANTAI KABUPATEN BANTUL | en_US |
dc.type | Book | en_US |