Latar belakang: Dewasa ini fenomena LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender sudah tidak asing lagi dan sedang marak diperbincangkan. LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) itu sendiri merupakan budaya dari negara barat yang menghormati dan menghargai penyimpangan dalam orientasi seksual . Dalam Islam LGBT diketahui pada masa kaum Nabi Luth AS, karena kaum Nabi Luth AS adalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan Homoseksual ini. Allah SWT menamakan perbuatan ini dengan perbuatan yang keji dan melampui batas . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat religiusitas mahasiswa Kedokteran dan Mahasiswa Teknik Sipil terhadap persepsi LGBT sebagai penyimpangan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Kedokteran dan mahasiswa Teknik Sipil tahun angkatan 2013-2016 dan sampel berjumlah 48 orang dipilih dengan teknik simple random sampling . Pengumpulan data menggunakan kuesioner elektronik (google form). Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dan regresi linier. Hasil: Hasil analisis nilai rata-rata zscore religiusitas mahasiswa PSPD (0,111) lebih tinggi daripada mahasiswa Teknik Sipil (-0,111). Hasil rata-rata skor persepsi mahasiswa PSPD (48,21) lebih tinggi daripada mahasiswa Teknik Sipil (47,54). Nilai p zscore religiusitas dimensi keyakinan (0,065), dimensi pengetahuan (0,000), dimensi pelaksanaan (0,200), dimensi penghayatan (0,233). Nilai zscore tingkat religisitas dengan persepsi didapatkan nilai p=0,076 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat religiusitas dengan persepsi terhadap LGBT sebagai penyimpangan namun terdapat satu dimensi yang memiliki hubungan dengan persepsi yaitu dimensi pengetahuan.