HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH II YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang : Gagal ginjal tergolong penyakit kronis yang memerlukan pengobatan dan rawat jalan dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tersebut tentu saja menimbulkan perubahan seperti perilaku penolakan, marah, perasaan takut, dan depresi. Mekanisme koping pasien yang merupakan proses mengembangkan perilaku baru yang bertujuan untuk menumbuhkan kekuatan dalam individu, mengurangi dampak kecemasan bahkan stress dalam kehidupan.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan mekanisme koping pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah II Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada tanggal 1 Maret – 30 Maret 2016. Populasi penelitian ini adalah pasien hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah II Yogyakarta. Tekhnik pengambilan sampel dengan total sampling, didapatkan 70 responden. Analisa data yang digunakan adalah spearman untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan mekanisme koping.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat depresi dengan mekanisme koping pasien hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah II Yogyakarta, dengan nilai dari spearman = 0,000 atau p<0,01. Hasil crosstabs kekuatan korelasi (r) = 0.739 yang artinya kekuatan korelasi antara tingkat depresi dan mekanisme koping adalah kuat.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antar tingkat depresi dengan mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah II Yogyakarta.