Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kedisiplinan anak keluarga broken home; (2) tingkat kedisiplinan anak keluarga non broken home; (3) perbedaan kedisiplinan antara anak keluarga broken home dan non broken home di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan model komparasional. Populasi dalam penelitian ini adalah santri Madrasah Muallimin Muhammadyah Yogyakarta yang berjumlah 153 santri. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hal tersebut yang memenuhi berjumlah 129 santri, dengan rincian 19 santri dari keluarga broken home, dan 110 santri dari keluarga non broken home. Teknik pengumpulan data yaitu angket, obervasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kedisiplinan antara anak keluarga broken home di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta berada pada kategori “sangat rendah” sebesar 0% (0 santri), “rendah” sebesar 5,26% (1 santri), “cukup” sebesar 94,74% (18 santri), “tinggi” sebesar 0% (0 santri), dan “sangat tinggi” sebesar 0% (0 santri). (2) Tingkat kedisiplinan antara anak keluarga non broken home di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta berada pada kategori “sangat rendah” sebesar 0% (0 santri), “rendah” sebesar 0% (0 santri), “cukup” sebesar 82,73% (91 santri), “tinggi” sebesar 0% (3 santri), dan “sangat tinggi” sebesar 0% (0 santri). (3) Terdapat perbedaan kedisiplinan antara anak keluarga broken home dan non broken home di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Santri dengan keluarga non broken home mempunyai kedisiplinan yang lebih baik dibandingkan santri keluarga broken home.