Strategi Dakwah Komunitas, Studi Kasus Komunitas Pendaki Muslim jogja (KPMJ) Islam adalah agama yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan dakwah mengajak kepada nilai-nilai kebaikan islam dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. Zaman seamkin maju dan modern tidak menghapuskan kewajiban seorang muslim untuk berdakwah, justru hal tersebut menjadi tantangan sekaligus keuntungan bagi dunia dakwah. Dimana dakwah yang dilakukan menemui tantangan karena perbedaan objek dakwah yang telah mengalami pergeseran dari masa ke masa, namun juga menjadi keuntungan bagi para pegiat dakwah dikarenakan mudahnya sistem informasi dan komunikasi pada masa sekarang ini. dakwah pada masa sekarang ini bukan hanya terbatas pada proses ceramah yang dilakukan di masjid atau mushola saja, namun juga sudah merambah ke dunia digital seperti dakwah dengan media sosial dan bahkan saat ini juga merambah kepada dunia komunitas. Komunitas Pendaki Muslim Jogja menjadi salah satu Komunitas yang ikut andil dalam perjuangan dakwah Islam melalui Komunitas yang memiliki konsentrasi objek dakwah para pendaki secara khusus dan masyarakat luas secara umum. Melihat keunikan kegiatan dan objek dakwah Komunitas Pendaki Muslim Jogja maka peneliti tertarik meneliti strategi dakwah yang digunakan Komunitas Pendaki Muslim Jogja dalam berdakwah. Dan memutuskan untuk mengambil judul penelitian “Strategi Dakwah Komunitas, Studi Kasus Komunitas Pendaki Muslim Jogja (KPMJ” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis induktif, melalui penyajian dalam bentuk data deskriptif. Adapun proses pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan kepada Komunitas Pendaki Muslim Jogja. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komunitas Pendaki Muslim Jogja (KPMJ) menggunakan tiga cara strategi dawkah menurut Al Bayanuni, yang pertama yaitu dakwah dengan lemah lembut yang berorientasi pada perasaan objek dakwah dengan kegiatan bakti sosial dan penyaluran bantuan, yang kedua dakwah dengan rasional yang berorientasi pada akal pikiran objek dakwah dengan melakukan tadabur alam dan tafakur, serta yang ketiga dakwah yang berorientasi pada panca indra dan ketauladanan dengan cara menunjukan keteguhan dalam memegang nilai-nilai keislaman meski sedang berkegiatan dimanapun.