View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      ANALISIS KEBIJAKAN PENOLAKAN GRASI HUKUMAN MATI TERPIDANA NARKOBA OLEH PRESIDEN JOKO WIDODO DI TAHUN 2015 (Studi Kasus Persepsi Dosen Ilmu Pemerintahan dan Dosen Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

      Thumbnail
      View/Open
      NASKAH PUBLIKASI (370.1Kb)
      COVER (90.72Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (148.4Kb)
      DAFTAR ISI (336.9Kb)
      ABSTRAK (140.2Kb)
      BAB I (323.1Kb)
      BAB II (272.9Kb)
      BAB III (278.7Kb)
      BAB IV (88.88Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (234.1Kb)
      LAMPIRAN (81.16Kb)
      WAWANCARA (177.6Kb)
      Date
      2016
      Author
      JATI, IVAN SRIKUNCORO
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Indonesia merupakan negara yang taat dengan hukum oleh sebab itu hukum merupakan alat untuk mengatur tata tertib dalam proses bermasyarakat sebuah bangsa, hukum harus diperundangkan oleh negara dan pengaturannya haruslah jelas dan tegas. Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran maupun tindakan kriminal, hukum pidana menurut kansil dibagi atas 4 yaitu: (1) Hukum pidana obyektif (2) Hukum pidana subyektif (3) Hukum pidana Umum (4) Hukum pidana khusus Penolakan grasi yang dilakukan presiden Joko Widodo merupakan sejarah baru dalam penegakan hukum atas tindak pidana narkoba pada tahun 2015, saat ini narkoba merupakan jenis kejahatan yang merugikan orang lain oleh sebab itu hukuman mati sangat tepat sekali dilakukan karena diharapkan para pelaku akan takut dan jera Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode penelitian analisis kualitatif dekriptif, dengan narasumber dosen dari Ilmu Pemerintahan dan dosen fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk mengetahui persepsi dosen terkait penolakan grasi hukuman mati yang di lakukan oleh presiden Joko Widodo di tahun 2015. Hukum di buat agar seseorang taat akan aturan yang telah di buat oleh negara, dalam aspek hukum penolakan grasi harus tepat dalam proses penjatuhannya agar tidak menjatuhkan hukuman kepada orang yang bersalah. Dari aspek Ilmu Pemerintahan hukuman mati yang di jatuhkan ke warga negara asing menimbulkan hubungan bilateral yang kurang baik, namun hukum di Indonesia harus di tetapkan dan merupakan kewajiban presiden untuk melindungi warga negaranya dari narkoba. Penolakan grasi yang dilakukan oleh presiden di Indonesia dalam memerangi narkoba sangat tepat, karena pidana mati merupakan suatu alat pembersih radikal yang pada setiap transisi kekuasaan dapat di lakukan oleh presiden untuk melindungi masyarakat dan negara baik dalam bentuk prefentif ataupun represif.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2444
      Collections
      • Department of Government Science

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV