Masalah kemiskinan merupakan fenomena sosial kemasyarakatan yang terdapat diberbagai daerah Provinsi, Kabupaten atau Kota bahkan Desa di Indonesia. Oleh karena itu berbagai upaya penaggulangannya telah dilakukan oleh pemerintah melalui pelaksanaan berbagai kebijakan pemberdayaan masyarakat yang secara langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan penjelasan tentang bagaimana implementasi program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan dalam bidang simpan pinjam kelompok perempuan pada tahun 2016 di Desa Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel yang disajikan dalam bentuk data yang diangkakan, bersifat faktual dan disusun secara sistematis serta akurat. Selanjutnya data diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang disebar kepada 60 responden kelompok SPP di Desa Caruban. Kemudian data selanjutnya diperoleh melalui hasil wawancara dengan sekretaris UPK yang mengelola program SPP. Data lain diperoleh melalui observasi di Kantor UPK Kandangan dan dokumentasi melalui beberapa dokumen yang berkaitan dengan program SPP. Data kemudian diolah secara analisi kuantitaif dan hasilnya disajikan secara jelas mengenai bagaimana implementasi PNPM mandiri perdesaan dalam bidang simpan pinjam kelompok perempuan di Desa Caruban. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa implementasi program PNPM mandiri perdesaan dalam bidang simpan pinjam kelompok perempuan di Desa Caruban sudah menunjukkan kinerja yang baik atau dalam penerapannya program SPP ini sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat didukung dengan pencapaian UPK Kandangan yang operasionalnya sampai kepada tingkat nasional dan menjalankan program dengan banyak kegiatan. Keberhasilan impelementasi program SPP ini juga didukung oleh nilai indeks ketujuh variabel yang memiliki indikator baik dan satu variabel yakni sumber daya manusia memiliki indikator cukup. Hal ini terjadi karena sumber daya manusia di program SPP belum berkualitas baik sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya ini melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh UPK Kandangan. Oleh karena itu saran atau rekomendasi yang penulis berikan adalah perlu dilakukannya pelatihan-pelatihan kepada kelompok SPP mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan program SPP. UPK juga perlu melakukan bimbingan dan monitoring untuk memantau kegiatan perguliran dana kelompok SPP di Desa Caruban. Sehingga dengan cara ini, UPK dapat mengetahui sejauh mana perkembangan sumber daya ini dapat berjalan untuk mneghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.