Mendasarkan pada diskusi dengan mitra KWT Kranggan, maka prioritas permasalahan yang akan diselesaikan dan solusi yang akan dilakukan adalah pendampingan dan penerapan IPTEK BUDIDAYA PADI bagi masyarakat Kranggan khususnya Kelompok Wanita Tani, khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dengan METODE SRI : yang hemat air, hemat biaya bibit maupun pupuk dan waktu, produksinya tinggi serta ramah lingkungan. Target luaran dari program IbM ini adalah terlatihnya KWT berbudidaya padi dengan metode SRI, diproduksi beras SEHAT, jasa penyuluhan, jasa pelatihan dan jasa pendampingan operasional budidaya padi metode SRI di Kelompok Wanita Tani. Untuk mencapai target luaran tersebut akan digunakan beberapa metode pelaksanaan yaitu 1) penyuluhan, dengan sasaran semua anggota KWT, dengan materi budidaya padi dengan metode SRI, cara meningkatkan nilai tambah dari beras SEHAT dan peluang ekonomi; 2) transfer teknologi dengan pengadaan mesin penepung tulang ayam, alat Sprayer, serta perontok padi untuk produksi beras SEHAT; 3) pelatihan dan demonstrasi plot budidaya padi dengan metode SRI dan pengemasan beras SEHAT oleh anggota KWT; 4) praktek budidaya padi dengan metode SRI sampai pengemasan beras SEHAT dengan dibimbing oleh Tim Pelaksana program. Program berjalan dengan lancar, mulai dari penyuluhan, pelatihan, Demplot dan pendampingan, yang secara aktif diikuti oleh anggota KWT Pendopo dan KWT Sekar Wangi dengan tingkat kehadiran 83%. Hasil analisis pre dan post tes menunjukkan bahwa penyuluhan dengan media Power Point dapat meningkatkan pengetahuan budidaya padi metode S.R.I sebesar 89%, sedangkan pelatihan pembuatan pupuk NPK organik dan POC rumput laut dapat meningkatkan ketrampilan anggota KWT sebesar 85%. Pendampingan budidaya padi metode S.R.I hingga pasca panen padi, dapat memberdayakan anggota KWT, karena biaya produksi lebih murah, hemat air dan tenaga kerja. Berasnya SEHAT dan harga jual meningkat 50% serta ramah lingkungan.