INTERNALISASI NILAI KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH NUR’AINI NGAMPILAN YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan langkah-langkah internalisasi nilai kemandirian anak. Jenis penelitian yang digunakan di sini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Nuraini Ngampilan Yogyakarta. Penelitian menemukan bahwa internalisasi nilai kemandirian di TK Aisyiyah Nuraini dilaksanakan melalui model pembelajaran Sentra yang dalam pembelajarannya berpusat pada anak. Pada prakteknya internalisasi nilai-nilai kemandirian ini dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, disusun kurikulum yang mengacu pada enam aspek perkembangan anak yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. TK Nur’aini juga mengintegrasikan pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan/ Keaisyiyahan sebagai muatan yang mengaliri seluruh aspek perkembangan. Nilai-nilai kemandirian muncul dalam rumusan kompetensi dasar dan indikatorindikator-indikator perkembangannya yang meliputi percaya diri, mandiri, tanggung jawab, kemampuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan kemampuan menolong diri sendiri. Pada tahap pelaksanaan, disusun berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bersifat praktis-implementatif dengan tujuan melatih kemandirian anak melalui pembiasaan. Nilai kemandirian diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran sejak anak datang hingga anak pulang melalui pembiasaan dan pembelajaran melalui bermain. Permainan menggunakan model pembelajaran sentra yang mencakup empat pijakan: lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. SOP yang ada adalah SOP: penyambutan anak, bermain bebas, cuci tangan, kegiatan, pengalaman motorik kasar, toilet training, pijakan sebelum main, pijakan selama main, pijakan saat main, pijakan setelah makan, dan saat kepulangan anak. Secara pentahapan implementasi pembiasaan meliputi: penyambutan anak, kegiatan pra pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran inti (yang terdiri dari pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main). Pada tahap evaluasi guru mengobservasi kemandirian anak dengan mendokumentasikan perkembangan anak, terutama tentang kemandirian, melalui teknik pengumpulan data skala capaian, catatatan observasi, dan hasil karya anak.