INTEGRASI MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) DAN BUDAYA RELIGIUS : (STUDI KASUS PENERAPAN MMT DAN BUDAYA RELIGIUS DI SD MUHAMMADIYAH BODON KOTAGEDE)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk menggambarkan proses integrasi MMT dan budaya religius sekolah di SD Muhammadiyah Bodon; (2) Untuk mengenali bentuk integrasi MMT dan budaya religius sekolah di SD Muhammadiyah Bodon; (3) Untuk menemukan faktor pendukung dan penghambat integrasi MMT dan budaya religius sekolah di SD Muhammadiyah Bodon. Jenis penelitian yang penulis gunakan disini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun lokasi yang peneliti pilih adalah SD Muhammadiyah Bodon, Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Propinsi DIY. Teknik pengumpulan data, penulis menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini, dapat penulis simpulkan: (1) Proses integrasi MMT dan budaya religius sekolah di SD Muhammadiyah Bodon dapat ditempuh dengan tiga cara, yaitu: (a) Melakukan koordinasi dan musyawarah untuk menentukan rumusan atau rancangan program; (b) Melakukan penetapan action plan mingguan atau bulanan; (c) Memberikan penghargaan terhadap prestasi warga sekolah; (2) Bentuk integrasi MMT dan budaya religius di SD Muhammadiyah Bodon adalah kolaborasi antara model struktural, mekanik dan organik; (3) Faktor pendukung dan penghambat integrasi: (a) Faktor pendukungnya adalah: (i) Indikatorindikator pencapaian bagi sekolah bermutu sejalan dengan prinsip-prinsip pengembangan budaya religius di lingkungan sekolah; (ii) Terbangunnya iklim fastabiqul khoirot di lingkungan sekolah; (iii) Unsur-unsur sekolah terutama guru dan siswa bersikap terbuka dengan segala program keagamaan yang ada; (iv) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; (v) Tersedianya anggaran khusus (fasilitas penunjang) dari sekolah yang dialokasikan khusus untuk pengembangan kegamaan siswa; (b) Faktor Penghambatnya adalah: (i) Kendalakendala teknis yang bersifat insidental; (ii) Belum efektifnya pola komunikasi tiga pilar pendidikan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.