EVALUASI IMPLEMENTASI SCIENTIFIC LEARNING MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SLB PEMBINA YOGYAKARTA DAN SLB MUHAMMADIYAH GAMPING
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (l) Proses pembelajaran PAI siswa tunagrahita jenjang SDLB di SLB Negeri Pembina Yogyakarta dalarn menerapkan scienl?/ic learning, (2) Proses pembelajaran PAI siswa tunagrahita jenjang SD.LB di SLB Muhammadiyah Gamping dalam menerapkan scientific learning, (3) Keberhasilan peningkatan keagamaan siswa tunagrahita jenjang SDLB di SLB Negeri Pembina Yogyakarta, (4) Keberhasilan peningkatan keagamaan siswa tunagrahita jenjang SDLB di SLB Muhammadiyah Gamping, dan (5) Strategi sekolah mengatasi hambatan pembelgjaran siswa untuk menguatkan keagamaan siSwa tunagrahita jenjang SDLB.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian yaitu SLB Negeri Pembina Yogyakarta dan SLB Muhammadiyah Gamping. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasie
Berdasarkan hasil penelitian, dapat penulis simpulkan: (l) Materi pembelajaran PAI dalam menerapkan scientific learning di SLB Negeri Pembina Yogyakarta meliputi akidah (melalui rukun iman), sholat dhuha berjamaah, hafalan surat AL(Qur'an dan doa-doa harian sepefli doa sebelum makan, serta keteladanan terhadap Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa as. Metode yang digunakan yaitu ceramah, bercerita dan kisah-kisah, tanya jawab, latihan, dan demonstrasi. Media pembelajaran yaitu media visual (papan tulis/whi/e board, gambar, dan proyektor), media audio (rekaman surat-surat dalam Al-Qur'an beserta artinya), serta audio visual (laptop), (2) Materi pembelajaran PAI di SLB Muhammadiyah Gamping meliputi akidah dan akhlak Metode yang digunakan yaitu ceramah, bercerita, tanya jawab, latihan, dan demonstrasi, sedangkan media yang digunakan yaitu visual (white board dan gambar) dan audio (laptop untuk memutar rekaman ayat Al-Qur'an beserta artinya), (3) Kegiatan keagamaan siswa tunagrahita jenjang SDLB di SLB Negeri Pembina Yogyakatta berhasil meningkat. Hal tersebut berdasarkan evalusi kemampuan siswa menggunakan 2 tolok ukur yaitu tes lisan dan tes tertulis, (4) Kegiatan keagamaan siswa tunagrahita jenjang SDLB di SLB berhasil meningkat. Hal tersebut berdasarkan evalusi kemampuan siswa menggunakan 3 tolok ukur yaitu tes lisan, tes tertulis, dan praktik, dan (5) Strategi dalam mengatasi kendala disesuaikan dengan kendala dan faktor pendukung yang dimiliki. Strategi yang sama yaitu membuat buku ajar sendiri karena masing-masing guru PAI sekolah tersebut telah menerima diklat 2013, mengoptimalkan sarana pendukung yang dimiliki sepefti perpustakaan dan mushola. Strategi yang berbeda adalah penggunaan anggaran. SLB Pembina merupakan sekolah negeri yang sudah lama berdiri dan terakreditasi sehingga mendapatkan alokasi dana pengembangan dari pemerintah, sedangkan SLB Muhammadiyah Gamping di bawah naungan Muhammadiyah yang masih dalam tahap pengembangan karena belum lama berdiri sehingga belum terakreditasi dan mendapatkan dana anggaran seperti SLB Pembina Yogyakarta.