STABILISASI SILTSTONE MENGGUNAKAN SEMEN DALAM TINJAUAN DURABILITAS
Date
2018-12-08Author
Diana, Willis
Hartono, Edi
Muntohar, Agus Setyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam kelompok litologi batuan sedimen, siltstone termasuk ke dalam mudrock. Mudrock terbentuk oleh sebagian besar partikel lempung (clay) dan lanau (silt). Meski siltstone mempunyai kandungan butiran halus lempung paling kecil dibandingkan dengan mudrock lainnya, namun demikian sifat mudah lapuk batuan ini menimbulkan permasalahan bagi konstruksi yang ada diatasnya. Durabilitas siltstone yang tinggi dalam kondisi keras dapat dengan segera menurun secara signifikan bila mengalami pelapukan. Siltstone dapat mengalami penurunan durabilitas dan kuat geser ketika berada dalam kondisi terekspos (langsung kontak (terhubung) dengan udara bebas dan air). Slaking adalah salah satu proses yang menyebabkan pelapukan, material akan hancur oleh karena kontak dengan udara dan air atau mengalami pembasahan dan pengeringan. Durabilitas merupakan faktor dominan yang menentukan kestabilan pada siltstone maupun mudrock pada umumnya. Konstruksi yang berada di atasnya banyak mengalami masalah seperti kegagalan pondasi gedung, kelongsoran lereng, turunnya lapisan fondasi jalan dan lain-lain. Usaha perbaikan diperlukan untuk meningkatkan durabilitas sehingga dapat meningkatkan kestabilan dan memperpanjang umur konstruksi. Stabilisasi semen mempunyai kelebihan yaitu ikatan partikel yang lebih kuat dan daya tahan yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stabilisasi semen pada siltstone terhadap indek tanah, permeabilitas, gradasi dan durabilitasnya. Pengujian durabilitas dilakukan dengan 2 metode yaitu dinamis dan statis. Pengujian durabilitas dinamis menggunakan metode slake durability test sesuai standar ASTM D4644-04 dan pengujian statis menggunakan metode slake index test. Penelitian pada tahun pertama terdiri dari penelitian untuk mengetahui pengaruh stabilisasi semen terhadap indek tanah dan pengujian durabilitas dinamis. Penelitian tahun kedua difokuskan untuk mengetahui pengaruh stabilisasi terhadap permeabilitas, gradasi butiran dan durabilitas statis. Stabilisasi dilakukan dengan mencampur tanah semen dengan persentase sebesar 2, 5,7 dan 10% terhadap berat kering tanah. Air yang ditambahkan dalam campuran sebesar nilai OMC dari pemadatan Proctor tanah asli. Pengujian durabilitas dilakukan terhadap sampel silinder yang dipadatkan setelah dilakukan pemeraman selama 7 hari. Luaran tahun pertama penelitian ini direncanakan berupa artikel ilmiah berupa proseding seminar atau konferensi tingkat nasional. Luaran tahun kedua direncanakan berupa artikel ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi.