DESKRIPSI BENTUK KONSERVASI LAHAN PANTAI DI INDONESIA
Abstract
I. Pendahuluan
Lahan pantai merupakan lahan marjinal yang berbatasan dengan laut. Keadaan tanah yang berpasir dan miskin akan unsur hara membuat penyimpanan air sangat rendah yaitu 1,6-3% dari total air yang tersedia. Angin di kawasan pantai sangat tinggi sehingga mudah merusak dengan merobohkan dan mencabut akar tanaman. Kecepatan angin di kawasan pantai juga akan membawa partikel-partikel garam yang berdampak pada perusakan tanaman. Permasalahan lain lahan pantai yaitu suhu pada kawasan pantai di siang hari sangat panas sehingga proses penguapan yang sangat tinggi dan menyebabkan berkurangnya air tanah (Prapto, 2000). Pemerintah Indonesai telah membuat program untuk optimalisasi lahan pantai sebagai kawasan konservasi sekaligus sebagai lahan pertanian. Wilayah pesisir pantai Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang telah menerapkan program konservasi lahan pantai dengan teknik budidaya pertanian. Kecamatan yang telah menerapkan program tersebut adalah kecamatan Srandakan, Kretek dan Sanden (BPS, Kabupaten Bantul, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan kegiatan konservasi yang telah dilakukan oleh petani.