IbPE Industri Batik di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Batik telah diakui dunia sebagai warisan budaya Indonesia. Pengakuan dari Badan dunia UNESCO ini harus ditindaklanjuti dengan cara menjaga dan melestarikan batik secara sungguh-sungguh. Salah satu upaya menjaga dan melestarikan batik adalah mengembangkan dan memperkuat industri batik nasional. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi penghasil batik terkenal baik skala nasional maupun internasional. Aspek historis dan geografis menjadi modal penting bagi industri batik Yogyakarta karena memiliki tradisi membatik yang telah berlangsung berabad-abad. Selain itu sebagai tujuan wisata terbesar kedua di Indonesia, Yogyakarta mendapatkan kemudahan dalam pemasaran produknya.
Tujuan Program Pengabdian kepada Masyarakat Program Pengembangan Produk Ekspor (PPPE) ini adalah membantu UKM batik Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan kapasitas produksi dan manajemen usaha dalam rangka memperkuat industri batik nasional. Mitra industri batik dalam kegiatan PPPE ini adalah UKM Batik Sri Sulastri dan UKM Batik Tugiran. Permasalahan prioritas kedua UKM tersebut adalah kebutuhan tambahan pasokan energi listrik, proses produksi masih berbahan bakar minyak tanah dan gas yang relatif mahal dan sering langka, sistem manajemen masih manual berbasis kertas, belum tersedia sistem informasi produk, keterampilan SDM, dan limbah industri yang belum tertangani.