dc.description.abstract | P
ertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam
perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan
ekonomi nasional abad ke-21 masih akan tetap berbasis
pertanian secara luas. Pentingnya peran sektor pertanian dalam
pembangunan nasional diantaranya sebagai penyerap tenaga kerja,
menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sumber devisa, bahan
baku industri, sumber pangan dan gizi, serta pendorong bergeraknya
sektor-sektor ekonomi lainnya. Dalam lingkungan yang lebih sempit,
pembangunan pertanian diharapkan mampu meningkatkan akses
masyarakat tani pada faktor produksi diantaranya sumber modal,
teknologi, bibit unggul, pupuk dan sistem distribusi sehingga
berdampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan (Saragih,
2011). Berkaitan dengan sistem distribusi, maka tidak bisa dilepaskan
dari pemasaran pertanian.
Sebagai proses produksi yang komersial, maka pemasaran
pertanian merupakan syarat mutlak yang diperlukan dalam
pembangunan pertanian. Pemasaran pertanian dapat menciptakan
nilai tambah melalui beberapa kegunaan seperti guna tempat, guna
2
Dr. SUSANAWATI, S.P., M.P.
waktu, dan guna bentuk. Dengan demikian pemasaran pertanian dianggap memberikan nilai
tambah yang dapat dianggap sebagai kegiatan produksi. Pemasaran pertanian merupakan bagian
ilmu pemasaran pada umumnya, tetapi dapat dianggap sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Anggapan ini didasarkan pada karakteristik produk pertanian serta subyek dan obyek pemasaran
pertanian itu sendiri (Sudiyono, 2004).
Salah satu konsep inti dalam pemasaran adalah rantai pasok. Rantai pasok untuk produk
pertanian cukup kompleks. Sistem logistik produk pertanian memiliki karakteristik tertentu dan
memerlukan penanganan khusus dan berbeda, karena dipengaruhi oleh sistem produksi, sifat
produk, dan konsumen itu sendiri. Rantai pasok pertanian di Indonesia melibatkan banyak
aktor, mulai dari petani sampai ke konsumen. Namun karena kurangnya sistem kolektif langsung
dari para petani kecil, sehingga banyak pelaku dan transaksi yang harus dilalui terlebih dahulu,
hal ini akhirnya berdampak pada harga hasil pertanian yang tinggi. | en_US |