Albumin merupakan komponen protein terbesar di dalam plasma darah manusia. Kekurangan albumin pada berbagai macam kondisi menyebabkan efek yang merugikan bagi pasien. Oleh karena itu sediaan albumin dari luar dapat diberikan dengan indikasi hipovolemia maupun hipoalbuminemia dengan efektifitas yang beragam antar kondisi pasien. Saat ini bukti ilmiah mengenai efektifitas penggunaan albumin pada berbagai kondisi pasien masih memunculkan hasil yang beragam. Hal ini perlu perhatian khusus dikarenakan sediaan albumin termasuk sediaan yang mahal dan penggunaannya dalam era JKN dibatasi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengkajian tidak hanya terhadap efektifitas pemberian albumin pada berbagai kondisi pasien, namun juga melihat perbandingan biaya yang harus dikeluarkan apakah sudah sesuai dengan outcome yang diharapkan (cost-effectiveness). Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yang terdiri dari tahap pertama yang akan fokus pada pengkajian efektifitas albumin yang terlihat dari signifikansi peningkatan kadar albumin di dalam darah dan tahap yang kedua yang akan fokus pada pengkajian cost-effectiveness dengan menentukan rasio efektifitas terapi dengan biaya yang dikeluarkan. Lokasi penelitian difokuskan pada RS PKU Muhammadiyah di DIY yang banyak meresepkan albumin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rekomendasi terapi terkait pemberian albumin pada kondisi – kondisi tertentu yang dapat dispesifikkan sesuai hasil pengkajian cost-effectiveness yang dilakukan. Pada tujuan jangka panjang diharapkan dengan rekomendasi ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi pengelolaan albumin di tingkat rumah sakit sehingga meminimalisir kerugian dengan tetap memperhatikan optimalisasi terapi kepada pasien.