FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR VITAMIN D3 ANAK-ANAK DENGAN PALSI SEREBRAL
View/ Open
Date
2019-05-30Author
Susyanto, Bambang Edi
Suryanto, Suryanto
Tasminatun, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
RINGKASAN
Latar Belakang
Vitamin D diduga mempunyai banyak peran penting dalam berbagai proses dalam tubuh manusia, selain dalam metabolisme dalam tulang dan otot yang sudah lama diketahui. Defisiensi vitamin D diduga berhubungan dengan masalah pada obesitas, resistensi insulin, diabetes mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskuler dan sebagainya. Peran penting defisiensi vitamin D ini mendorong penelitian pada berbagai aspeknya, namun data di Indonesia masih sangat terbatas.
Angka kejadian defisiensi vitamin D di berbagai negara dilaporkan bervariasi antara 40% -52,4% . Di Iran dilaporkan angka kejadian yang lebih tinggi. Penelitian potong lintang oleh Ernawati & Budiman (2015) mendapatkan bahwa meskipun subyeknya tidak ada yang berstatus defisiensi vitamin D, namun 45,1 % subyeknya mempunyai status vitamin D insufisien dan 49,3 % dalam status inadekuat, sedangkan anak yang mempunyai status vitamin D yang normal hanya 5,6 % saja.
Defisiensi Vitamin D dapat terjadi akibat kurangnya asupan makanan, gangguan penyerapan vitamin D dalam saluran cerna atau kurangnya paparan ultraviolet dari sinar matahari. Kurangnya paparan matahari dapat terjadi pada anak-anak dengan disabilitas, seperti anak-anak dengan palsi serebral atau diasbilitas lainnya.
Penelitian ini akan menggali faktor-faktor risiko yang terkait dengan defisiensi vitamin D pada anak-anak dengan palsi serebral. Penelitian ini penting mengingat masih sedikitnya data mengenai vitamin D di Indonesia, apalagi pada anak berkebutuhan khusus, utamanya pada anak dengan palsi serebral. Palsi serebral merupakan penyebab disabilitas yang utama pada anak-anak. Keterbatasan gerak pada anak dengan palsi serebral diduga dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin D dalam serum mereka dan hal tersebut berisiko menimbulkan masalah selanjutnya.
Metode Penelitian dan Analisis.
Penelitian observasional akan dilakukan dengan pendekatan kasus kontrol. Subyek dengan palsi serebral, berusia 7-15 tahun dan sehat akan diukur kadar vitamin D serumnya. Berdasarkan status vitamin D serum subyek akan dibedakan menjadi kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus adalah anak-anak dengan palsi serebral dan mempunyai status vitamin D3 defisien dan insufisien, sedangkan kelompok kontrol adalah subyek dengan status vitamin D normal (sufisien). Status vitamin D diklasifikasikan menjadi sufisien (normal, jika kadar vitamin D serum 20-100 ng/ml, insufisien jika kadar vit D serum 15- 20 dan defisiensi jika kadar vitamin D serum <15 ng/ml, defisiensi berat kadar vitamin D < 5 ng/ml. Kedua kelompok akan digali faktor risiko yang diduga terkait dengan status vitamin D tersebut. Faktor risiko yang dinilai adalah paparan sinar matahari dan konsumsi makanan sumber vitamin D. Paparan sinar ultraviolet diukur dengan perkiraan jam paparan sinar matahari antara pukul 11.00-15.00 WIB.Data akan dianalisis dengan perangkat lunak statistik untuk analisis univariat dan multivariat. Pemeriksaan kadar vitamin D dilakukan di laboratorium klinik RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.