View Item 
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      MODEL PREDIKSI DAERAH RAWAN DEMAM BERDARAH DI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN, KONDISI MASYARAKAT DAN PROGRAM PEMBERANTASAN

      Thumbnail
      View/Open
      Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Abstrak (162.9Kb)
      Date
      2016-01-20
      Author
      KESETYANINGSIH, TRI WULANDARI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan model early warning system DBD yang spesifik tetapi dapat digeneralisir di tempat lain. Sebagai langkah awal akan dilakukan penelitian yang bertujuan membuat model prediksi wilayah rawan DBD berdasarkan kajian trend kejadian sebelumnya. Penelitian akan dilakukan selama dua tahun dengan tahapan sebagai berikut: tahun pertama meliputi uji pola spasial kejadian DBD di Kabupaten Sleman, uji korelasi variabel berikut dengan DBD: topografi, iklim, landuse dengan DBD. Tahun kedua meliputi uji korelasi variabel sosial-ekonomi dan program pemberantasan dengan DBD, Pembuatan Peta distribusi semua variabel terpilih dari uji korelasi, Pembuatan model spasial wilayah rawan DBD, uji Model wilayah rawan DBD, Generalisasi model wilayah rawan DBD utk semua wilayah di Kabupaten Sleman dan Prediksi distribusi kejadian DBD di wilayah Sleman. Penelitian bersifat kuantitatif survei analitik dengan desain studi ekologi jenis time series (longitudinal retrospektif) dengan lokasi penelitian di 5 kecamatan yang mewakili trend kejadian DBD berdasarkan hasil penelitian awal yaitu Kecamatan 1). Gamping mewakili daerah endemik tinggi tetap tinggi; 2). Depok mewakili daerah endemik tinggi tren menurun; 3). Sleman mewakili daerah endemik sedang tetap sedang; 4). Godean mewakili daerah endemik sedang tren meningkat dan 5). Pakem mewakili daerah endemik rendah/ sporadis tetap rendah. Populasi dalam penelitian adalah penduduk yang berdomisili di Kabupaten Sleman, baik penderita (case) maupun non penderita DBD (control) pada interval waktu 2008 - 2013. Metode pengambilan sampel adalah total sampling untuk case dan proporsional random sampling untuk control dengan variabel prediktor meliputi faktor lingkungan dan manusia. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi Moran untuk menguji pola penyebaran penyakit, regresi linear berganda untuk uji korelasi spasio temporal, dan untuk data non parametrik menggunakan uji Spearman’s Rank Correlation. Metode Principal Component Analysis (PCA) untuk memastikan tiap variabel saling bebas dan analisis regresi berganda untuk mencari variabel yang berkorelasi terkuat pada tingkat kepercayaan α=0.05. Selanjutnya variabel terpilih sebagai variable temporal dan ditambahkan dengan variable dummy waktu dapat diperoleh model hubungan kejadian DBD secara spasial dan temporal. Tahun pertama menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Persebaran penyakit DBD bersifat mengelompok dan keberadaan satu kasus berkaitan dengan kasus yang lain di dekatnya, dengan pengaruh saling memperbesar kemungkinan terjadinya DBD, bukan saling menolak; (2) Kelembaban merupakan faktor iklim yang paling berpengaruh pada kejadian DBD terutama di wilayah yang kejadiannya cenderung meningkat atau tetap tinggi adalah kelembaban; curah hujan mempengaruhi secara lemah terhadap kejadian DBD di wilayah endemik tinggi cenderung menurun dan endemik sedang relatif stabil tetap sedang; (3) Persentase bangunan terhadap vegetasi di sekitarnya mempengaruhi kejadian DBD dengan pola: semakin besar persentase bangunan terhadap vegetasi, semakin rendah kejadian DBD; (4) faktor topografi berkorelasi dengan kejadian DBD, semakin tinggi wilayah semakin rendah kejadian DBD. Pada tahun kedua akan dilanjutkan untuk mengetahui korelasi faktor manusia dan program pemberantasan terhadap kejadian DBD, dilanjutkan membuat model untuk memprediksi kejadian DBD melalui tahapan: 1) Mengecek independensi variabel yang berkorelasi dengan metode Analisis Komponen Utama; 2) Analisis Regresi Berganda; 3) Pembuatan model prediksi dengan menambahkan Dummy waktu; 4) Pengujian Model Prediksi dengan teknik overlaying dengan peta kejadian DBD tahun 2014.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2723
      Collections
      • Learning Center's Research

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV