dc.contributor.author | Binoriang, Dinasti Pudang | |
dc.date.accessioned | 2019-05-31T15:03:30Z | |
dc.date.available | 2019-05-31T15:03:30Z | |
dc.date.issued | 2018-12-07 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27392 | |
dc.description.abstract | Lansia perlu mengetahui faktor apa saja yang mendukung terjadinya penyakit tidak menular, karena jika tidak dilakukan pencegahan dan penanganan secara dini maka akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas serta semakin banyaknya dana yang harus dikeluarkan. WHO (2017) mengatakan salah satu penyakit tidak menular yaitu diabetes melitus merupakan penyakit yang menyebabkan kerugian besar, hal ini berkaitan dengan banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Faktor tersebut perlu dilakukan tindakan pencegahan sehingga lansia mampu menjadi individu yang berkualitas.
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang menyebabkan tingginya angka kematian baik di dunia maupun di Indonesia. WHO (2018) menunjukan sebanyak 5,9 juta yang meninggal pada tahun 2016 dan sekitar 40,5 juta atau 71% diakibatkan oleh penyakit tidak menular. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa masyarakat masih kurang sadar pentingnya menjaga kesehatan. Majunya peradaban manusia yang diikuti dengan perkembangan teknologi menimbulkan berbagai dampak negatif, yaitu terjadinya penyakit tidak menular. | en_US |
dc.subject | penyakit tidak menular, lansia | en_US |
dc.title | ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA LANSIA DI PADUKUHAN KALIRANDU, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Other | en_US |