Fungsi rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik memiliki peranan penting dalam sistem politik, dengan adanya fungsi rekrutmen dapat diketahui calon-calon pemegang jabatan atau kekuasaan dan untuk menjalankan fungsi-fungsi sistem politik melalui lembaga pemerintahan. Adapun penelitian ini berfungsi untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana pola rekrutmen yang dilakukan oleh partai PDI Perjuangan pada pemilihan legislatif tahun 2019 di Kabupaten Blora. Jenis penelitian yang digunakan yaitu melalui pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan obyek penelitian partai PDI Perjuangan di Kabupaten Blora, data yang digunakan adalah jenis data sekunder dan primer serta menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari proses wawancara, penyebaran kuesioner, dokumentasi yang diperoleh dari pengurus PDI Perjuangan serta calon-calon legislatif dari partai PDI Perjuangan, dan studi pustaka yang kemudian diolah hingga menghasilkan data primer untuk kemudian dituliskan menjadi sebuah data penelitian. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola rekrutmen yang dilakukan oleh partai PDI Perjuangan Kabupaten Blora menggunakan skema model rekrutmen dari Pippa Noris yaitu proses rekrutmen calon legilstaif dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap sertifikasi, tahap nominasi, dan tahap pemilu. Pada proses rekrutmen ini dilakukan secara terbuka untuk kader PDI Perjuangan maupun untuk non kader dengan proses penominasian dilakukan dengan melihat adanya loyalitas, rekam jejak, pendidikan, pengalaman jabatan, dll. Dari 3 tahap tersebut ada kendala yang dialami oleh partai PDI Perjuangan ketika melakukan penjaringan yaitu karena kurangnya minat perempuan pada dunia perpolitikan khususnya di Kabupaten Blora ini menjadi hal yang sulit bagi partai PDI Perjuangan untuk mencari sosok perempuan untuk memenuhi 30% keterwakilan perempuan namun hal tersebut tetap dapat dipenuhi.