Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki banyak sekali keberanekaragaman potensi destinasi wisata yang melimpah. Akan tetapi belum semuanya mendapat sentuhan dan perhatian yang khusus dari pemerintah daerah dan pengembangan destinasi wisata tersebut belum dilakukan secara merata ke masing-masing objek wisata. Oleh karena itu, dengan melimpahnya potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Kotawaringin Barat, maka dibutuhkan adanya berbagai strategi yang tepat dan selaras dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal itu dilakukan untuk mempermudah dalam melaksanakan pengembangan destinasi pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan secara langsung dari lapangan dan data sekunder yang didapatkan secara tidak langsung melalui jurnal, laporan, dokumen dan arsip-arsip lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat dalam pengembangan destinasi wisata yaitu dengan melakukan “1. peningkatan kualitas destinasi pariwisata, 2. peningkatan promosi pariwisata dan 3. Peningkatan kualitas SDM bidang pariwisata yang professional dan terampil”. Untuk mengimplementasikan strategi tersebut tertuang ke dalam 3 bentuk program kerja. Dimana pengimplementasian dari program-progam kerja yang sudah ditetapkan dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik, akan tetapi masih belum optimal. Hal itu dikarenakan masih banyak yang menjadi kendala bagi Dinas Pariwisata salah satunya yaitu kendala di anggaran dana yang tersedia dan SDM nya yang kurang di bidang pariwisata. Selain itu ada faktor pendorong yang mempengaruhi pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Kotawaringin Barat yaitu letak geografis yang strategis, akses transportasi yang mendukung dan memiliki objek, budaya dan kesenian yang mendukung. Untuk faktor penghambat diantaranya yaitu anggaran dana yang terbatas, kualitas SDM yang belum optimal, kurang optimalnya promosi yang dilakukan dan regulasi daerah. Saran yang di berikan peneliti untuk meningkatkan strategi pengembangan destinasi pariwisata adalah Dinas Pariwisata harus tetap memperhatikan kondisi objek wisata yang lain agar pengembangan tersebut bisa merata ke masing-masing objek destinasi wisata, memberikan pelatihan dan pembinaan yang intensif untuk masyarakat dan pelaku usaha wisata, meningkatkan penataan dan pengelolaan objek-objek wisata dan terus mengontrol dan meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan destinasi pariwisata.