STUDI KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN OBAT SISTEM AGROFORESTRY DI KABUPATEN BANTUL
Abstract
Inisiatif usahatani tanaman obat sejalan dengan permintaan akan tanaman obat rimpang yang semakin meningkat dan trend masyarakat yang menginginkan untuk kembali ke alam (back to nature). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, keuntungan dan kelayakan usahatani tanaman obat di bawah tegakan hutan (sistem agroforestry). Penelitian ini merupakan penelitian descriptif analysis menggunakan pendekatan survey (sampel survey). Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive sampling) yaitu Dusun Mangunan I, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Penentuan 70 sampel petani yang digunakan dalam penelitian dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Data dianalisis menggunakan analisis biaya, pendapatan dan keuntungan usahatani serta analisis return cost ratio (R/C) untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani. Rata-rata luas garapan petani adalah 2.726 m2 dengan pendapatan usahatani tanaman obat rimpang sebesar Rp. 2.255.064,- atau Rp. 8.276.084,- per hektar. Keuntungan usahatani tanaman obat rimpang adalah Rp. 1.853.719,-, atau Rp. 6.803.424,- per hektar. Usahatani tanaman obat rimpang layak untuk diusahakan berdasarkan nilai R/C sebesar 1,595 lebih besar daripada satu