Salah satu hal yang sangat menarik dalam keuangan desa adalah mengenai sumber pendapatan desa yang berasal dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan hal baru bagi desa, untuk itu diperlukan kesiapan regulasi yang mengakomodasi proses pencairan dan pengelolaan sumber pendapatan desa tersebut. Proses administrasi dengan regulasi yang berubah-ubah tentunnya akan menjadi permasalahan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, proses pencairan dan pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tersebut dapat dilihat di Daerah Kabupaten Purworejo khususnya di Kecamatan Loano Desa Karangrejo tahun anggaran 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan dana desa dalam pembangunan infrastruktur, mengetahui sejauhmana capaian yang telah di capai oleh desa, dan untuk memberikan umpan balik terhadap pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo tahun 2016. Adapun narasumber penelitian ini diantaranya adalah Aparatur Pemerintah Desa Karangrejo, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Tokoh-Tokoh masyarakat Desa Karangrejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, dan dokumentasi data APBDes dan RPJMDes tahun 2016. Hasil dari penelitian ini mengenai evaluasi menurut William N. Dunn menggunakan 4 kriteria diantaranya efektifitas, kecukupan, responsivitas dan ketepatan penggunaan dana desa di Desa Karangrejo. Berdasarkan dari hasil yang diperoleh di lapangan selama penelitian, evaluasi penggunaan dana desa pencapaian target kegiatan pembangunan dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil pembangunan infrastruktur di Desa Karangrejo tahun 2016 terdiri dari pembangunan jalan setapak di Dusun Karangjati RT 01 dan RT 02, Dusun Caok RT 02, dan pasar Caok untuk kegiatan perekonomian masyarakat, menggunakan anggaran dana desa sebesar Rp 599.199.000 dengan pembagian 70% untuk pembangunan dan 30% untuk belanja perangkat desa dan kegiatan operasional perangkat desa. Dalam pengusulan perencanaan pembangunan serta dalam kegiatan pembangunannya pun juga sudah melibatkan masyarakat sehingga tercipta gotongroyong serta menggunakan sumberdaya alam yang tersedia di desa sehingga dapat menjadi desa swakelola. Saran yang diberikan untuk penelitian ini, pembangunan infrastruktur yang belum terlaksana pada tahun 2016 dapat direalisasikan pada tahun berikutnya sehingga pembangunan dapat merata, perlu ditingkatkannya sumber daya manusia aparatur desa agar dapat melaksanakan tugas, fungsi, kewajiban sehingga dapat menguasai hal-hal berkaitan dengan pelaporan kegiatan, dan juga dalam pembangunan selanjutnya dapat melibatkan peran serta seluruh masyarakat mulai dari perencanaan hingga pembangunan.