MEMUPUK JIWA QANA'AH
Abstract
Hidup di dunia memang penuh kesibukan. Sibuk belajar, sibuk bekerja, sibuk mencari kedudukan dan setumpuk kesibukan lainnya. Tidak jarang, kesibukan-kesibukan duniawi itu melalaikan manusia terhadap kewajibannya untuk mengabdi kepada Allah SWT, padahal, kesibukan-kesibukan duniawi itu pada hakikatnya hanyalah sekadar ‘alat’ untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Agar tidak terjun bebas dalam mengejar kehidupan duniawi, seorang mukmin (orang yang beriman) yang baik dituntut agar memiliki jiwa qanâ’ah. Secara harfiyah, qanâ’ah artinya adalah merasa cukup. Dalam istilah agama, qanâ’ah kemudian dimaknai sebagai suatu sikap merasa cukup dan ridha atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah SWT.