Dunia Internasional dewasa ini menjadi semakin dinamis. Beragam isu-isu baru mulai bermunculan, di antaranya isu tentang perang saudara, HAM, diskriminasi, perbedaan etnis, minoritas suku, kesetaraan gender, dan masalah lingkungan. Dari berbagai isu yang disebutkan sebelumnya, salah satu isu yang sekarang sedang gencar ditarik adalah isu HAM atau lebih spesifik tentang hak anak. Isu tentang hak anak diangkat dikarenakan hak anak sebagai pewaris masa depan harus diperjuangkan untuk menjamin masa depan dunia. Salah satu yang mengancam terjaminnya hak anak adalah Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) Indonesia dianggap sebagai negara sumber dan tujuan untuk perdagangan manusia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sumber daya manusia yang dapat diperdagangkan di Indonesia dan lemahnya pengawasan terhadap pendatang ilegal. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu destinasi wisata pariwisata Internasional terbesar di dunia. Indonesia setiap tahunnya dapat menarik jutaan wisatawan mancanegara dan lokal untuk menikmati pariwisata yang disediakan oleh Indonesia ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography, Trafficking of Children for Sexual Purposes) merupakan lembaga INGO yang berdedikasi dalam memerangi eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Salah satunya dalam hal prostitusi anak termasuk didalamnya permaslahan pariwisata seks anak yang ada di Indonesia.