dc.contributor.author | MASYHURI, IKHSAN | |
dc.date.accessioned | 2019-12-13T07:06:59Z | |
dc.date.available | 2019-12-13T07:06:59Z | |
dc.date.issued | 2019-11-25 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30924 | |
dc.description | Latar Belakang : Pelayanan kesehatan saat ini dituntut melakukan pelayanan sesuai penerapan kewaspadaan standar pelayanan kedokteran yang ditetapkan, demi terciptanya
pelayanan yang bermutu. Dokter gigi merupakan salah satu profesi yang rentan terkena HAIs, biasanya dapat disebabkan oleh tindakan kedokteran gigi yang dilakukan sering berkontak dengan darah, jaringan dan sekresi cairan yang berpotensi menularkan infeksi. Salah satu infeksi virus yang perlu menjadi kewaspadaan para tenaga medis gigi adalah Human Immunodefficiency Virus. Penerapan kewaspadaan standar perlu diterapkan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi HIVAIDS pada perawatan gigi berisiko.
Tujuan Penelitian : Menganalisis penerapan kewaspadaan standar perawatan gigi berisiko pada pasien ODHA dan non- ODHA di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta terkait APD,
penyuntikan yang aman, manajemen limbah dan benda tajam, peralatan perawatan pasien, penanganan linen, kebersihan tangan, manajemen lingkungan, etika batuk, dan perlindungan kesehatan karyawan.
Metode Penelitian : Penelitian kualitatif dan jenis penelitian adalah studi kasus. Pendekatan dalam penelitian ini adalah analisis isi, menganalisis isi dari hasil wawancara, checklist
observasi langsung dan observasi dokumen.
Hasil Penelitian : Hasil observasi langsung pada pasien ODHA yang dilakukan dengan sempurna : kebersihan tangan 46.7%, APD 95.5%, penyuntikan yang aman 100%, manajemen limbah dan benda tajam 75%, peralatan perawatan pasien 80%, penanganan linen 100%, manajemen lingkungan 53.3%, perlindungan kesehatan karyawan 0%, dan etika batuk 0%. Hasil observasi dokumen terkait kebersihan tangan, peralatan perawatan pasien, dan manajemen lingkungan sudah tercantum dengan baik; terkait APD, manajemen limbah dan benda tajam, dan perlindungan kesehatan karyawan sudah tercantum tetapi belum lengkap; dan terkait penyuntikan yang aman, penanganan linen, dan etika batuk tidak tercantum dalam dokumen Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta.
Kesimpulan : Penerapan kewaspadaan standar secara keseluruhan cukup baik dan masih perlu ditingkatkan lagi untuk mencegah dan mengendalikan infeksi terutama infeksi HIVAIDS
di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Background : Health services are currently required to do services in accordance with implementation standard precaution of established medical service, in order to create quality services. Dentists are one of the professions susceptible to HAIs, usually caused by dental actions that are often in contact with blood, tissues and secretions of fluids that have the potential to transmit infections. Infection that needs to be alert for dental health care professional is Human Immunodefficiency Virus. Implementation standard precautions needs to be applied to prevent and control HIV-AIDS infection on risky dental treatment.
Aims : Analyzing the implementation standard precautions of risky dental treatments on PLHIV and non-PLHIV patients in Gedongtengen Health Center in Yogyakarta related to PPE, safe injections, management of waste and sharp objects, patient care equipment, management of linen, hand hygiene, environmental management, cough ethics, and employee health protection.
Methods : Qualitative research with case studies. The approach in this study is content analysis, analyzing the contents of the interview results, direct observation and document observation.
Results : Direct observation of PLHIV patients was done perfectly: hand hygiene 46.7%, PPE 95.5%, safe injection 100%, waste and sharp object management 75%, patient care equipment 80%, linen management 100%, environmental management 53.3%, employee health protection 0%, and cough ethics 0%. Results of documents observations related to hand hygiene, patient care equipment, and environmental management are well
listed; related to PPE, management of waste and sharp objects, and employee health protection are listed but not yet complete; and related to safe injections, linen management, and cough ethics are not listed on document in Gedongtengen Health Center
of Yogyakarta.
Conclusion : Implementation standard precaution overall is quite good and still needs to improved to prevent and control infections, especially HIV-AIDS infections in Gedongtengen
Health Center of Yogyakarta. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Standar precaution | en_US |
dc.subject | HIV-AIDS | en_US |
dc.subject | risky dental treatment | en_US |
dc.title | PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR PERAWATAN GIGI BERISIKO PADA PASIEN DENGAN HIV-AIDS DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |