View Item 
      •   UMY Repository
      • 05. COMMUNITY SERVICE
      • Report on Community Services
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 05. COMMUNITY SERVICE
      • Report on Community Services
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE SADARI DI DESA PANDOWAN KULONPROGO YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      Proposal Pengabdian Anggita SADARI 14 JULI 2019.docx (2.708Mb)
      Date
      2020-02-05
      Author
      Kantilaras, Anggita Putri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kanker payudara merupakan keganasan umum pertama pada wanita di seluruh dunia dan menjadi pembunuh nomer dua dari keseluruhan kanker di Indonesia (Leida, dkk, 2017). Secara umum diperkirakan kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker setelah kanker paru. Pada penduduk perempuan, kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian, yaitu sebesar 43,3% kasus baru dan 12,9% kematian (Kemenkes RI, 2015). Seringkali tumor payudara ditemukan dengan ukuran yang sudah terlampau besar atau memasuki stadium lanjut. Berdasarkan Jurnal Kesehatan Masyarakat (2016) keterlambatan penderita kanker payudara melakukan pemeriksaan awal ke pelayanan kesehatan di Indonesia mencapai lebih dari 80%. Beberapa negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus kanker payudara, baik jumlah maupun stadiumnya. Pencapaian tersebut terutama berkat adanya program skrining massal antara lain dengan SADARI. Kesadaran masyarakat untuk mendeteksi dini kanker payudara pada dirinya masih kurang, sedangkan dengan deteksi dini, kanker dapat ditemukan pada fase awal. Dengan demikian, pengobatannya lebih mudah dan murah dibandingkan dengan kanker fase lanjut. Saat ini dapat dilihat masih rendahnya minat warga untuk melakukan pemeriksaan SADARI. Keterlambatan penderita kanker payudara dalam memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh tidak pernah terpaparnya informasi/media massa tentang kanker payudara. Menurut Ompusunggu dan Bukit (2012), bahwa faktor informasi kurang menjadi alasan seseorang untuk tidak melakukan pemeriksaan kesehatan. Penyampaian dan penerimaan informasi yang baik dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan pengetahuan tentang kanker payudara dan berdampak pada perilaku deteksi dini serta dalam melakukan pemeriksaan lebih awal ke pelayanan kesehatan terhadap gejala yang dirasakan pada payudara. SADARI merupakan pemeriksaan skrening awal untuk mendeteksi ada tidaknya benjolan di payudara. Meskipun SADARI tidak mahal, tidak berbahaya, tidak nyeri dan aman, namun hanya sekitar dua pertiga wanita mempraktikannya sekurang-kurangnya sekali setahun dan hanya sepertiga mempraktekkannya tiap bulan seperti yang dianjurkan. Wanita yang melakukan SADARI, hanya sekitar setengahnya yang melakukan dengan benar. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi dan kurangnya pengetahuan tentang SADARI. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait skrining dalam Kepmenkes RI Nomor 796/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim yang difokuskan pada perempuan berusia 30-50 tahun. Namun di Indonesia kebijakan penerapan program skrining kanker payudara kiranya masih tersangkut banyak kendala, antara lain luasnya wilayah negara yang terdiri dari beribu pulau dan juga kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining. Desa Pandowan Kulonprogo Yogyakarta merupakan suatu daerah dengan tingkat kesadaran masyarakat tentang kanker payudara yang masih rendah. Banyak penderita kanker payudara yang datang ke Puskesmas atau pusat layanan primer lainnya dengan benjolan di payudara yang sudah terlampau besar ukurannya ataupun sudah terdapat benjolan di ketiak. Atas dasar itulah dilakukan edukasi ke masyarakat desa Pandowan Kulonprogo Yogyakarta mengenai Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Deteksi Dini Kanker Payudara melalui metode Sadari. Permasalahan yang ditemukan saat dilakukan edukasi dan penyuluhan tersebut ialah tingkat pengetahuan Ibu-ibu warga masyarakat Desa Pandowan Kulonprogo tentang keganasan payudara masih rendah, Kurangnya sosialisasi pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri) dan alur penanganan atau penegakan diagnosis benjolan pada payudara oleh Fasilitas Kesehatan Primer yang ada di Desa Pandowan Kulonprogo yang masih keliru Oleh karena itu, pengusul berusaha untuk melakukan edukasi dan penyuluhan dengan harapan terjadi peningkatan pemahaman ibu tentang keganasan payudara dalam rangka peningkatan self awareness mereka. Selain itu juga diharapkan terjadi peningkatan
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31507
      Collections
      • Report on Community Services

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV