UJI AKIVITAS ANTAGONISME ETIL P-METOKSISINAMAT (EPMS) SENYAWA AKTIF KENCUR (Kaempferia Galanga L.) TERHADAP RESEPTOR AChM3 PADA ORGAN TRAKEA Cavia porcellus TERISOLASI: STUDI IN VITRO DAN IN SILICO
Abstract
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu tanaman yang kandungan senyawa aktifnya berpotensi untuk dijadikan sebagai lead compound. Salah satu kandungan utama dari kencur adalah Etil p-metoksisinamat (EPMS). Secara empiris kencur digunakan sebagai obat asma. Target reseptor penyakit asma salah satunya adalah AChM3. Terkait kandungan utama dan kegunaannya secara empiris, maka perlu diadakan penelitian mengenai sifat antagonisme EPMS terhadap reseptor AChM3. Penelitian ini menggunakan studi in vitro dan in silico. Studi in vitro dilakukan pengamatan persentase kontraksi dan relaksasi otot polos trakea Cavia porcellus terisolasi saat dilakukan pemberian EPMS dengan konsentrasi 100 µM dan 200 µM. Uji ini menggunakan obat pembanding yaitu Atropin dengan perlakuan yang sama. Hasil uji dilihat dari nilai pD2 kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Uji in silico dilakukan dengan docking molekuler menggunakan aplikasi Autodock Vina dengan ligan EPMS dan reseptor AChM3. Hasil uji in silico dilihat dari skor docking dan jenis ikatan yang mengikat pada ligan dan reseptor. Uji ini menggunakan pembanding Atropin dan native ligand Tiotropium. Hasil penelitian menunjukkan EPMS terbukti memiliki aktivitas antagonisme non kompetitif terhadap reseptor AChM3 baik dari uji in vitro maupun in silico. Nilai pD2 mengalami penurunan signifikan mulai dari pemberian konsentrasi 100 µM. Terdapat satu ikatan sama yang mengikat AChM3 dengan ketiga ligan uji, yaitu ARG C:1095. Skor docking dari EPMS (-5,2) lebih tinggi dibandingkan dengan skor Atropin (-6,1) dan native ligand Tiotropium (-5,9). Hal ini menunjukkan EPMS memiliki aktivitas antagonisme terhadap AChM3 namun daya ikat dari EPMS tidak lebih kuat dibandingkan Atropin dan Tiotropium. Kesimpulan dari penelitian ini EPMS memiliki aktivitas antagonisme terhadap reseptor AChM3 pada trakea Cavia porcellus, namun senyawa ini memiliki aktivitas yang tidak lebih kuat dari Atropin.