View Item 
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KARAKTERISASI HASIL PERLAKUAN ALKALI TERHADAP TOPOGRAFI PERMUKAAN, KEKUATAN TARIK DAN MODEL PATAHAN SERAT TUNGGAL AGAVE-SISALANA TERHADAP KEMAMPUAN REKAT MATRIKS POLYESTER

      Thumbnail
      View/Open
      Sisal (agave sisalana) adalah salah satu tanaman tropis tahunan (tropical plant) dan secara periodik diambil seratnya yang berasal dari daun (leaf fiber) oleh petani serat. Tanaman ini tumbuh baik pada kondisi tanah kering dan berbatu seperti di Sumenep, Madura, Indonesia. Serat ini banyak digunakan untuk tali temali, membuat jaring jala, sapu, keset serta produk kerajinan komersial yang lain karena sifatnya yang kuat, tidak mulur dan tahan terhadap air laut (Sastrosupadi A, 2006). Dalam penelitian awal ini sisal sebagai salah satu serat alam yang jumlahnya berlimpah menarik diteliti dan dikembangkan karena sifatnya yang baik secara mekanis dan fisis untuk rekayasa bahan komposit. Kemampuan matriks membasahi permukaan serat disebut wettability. Salah satu cara untuk mengetahui sifat mampu basah (wettability) adalah dengan cara uji sudut kontak (droplet). Pengukuran sudut kontak (ϴ) adalah salah satu metode yang tepat untuk menentukan kompabilitas antarmuka dua permukaan. Pengaruh alkalisasi dengan perlakuan NaOH dengan kadar 5-20% dilakukan pada serat tunggal untuk melihat kerakteristik topografi (pemetaan permukaan) sifat fisis pada serat tunggal agave sisalana. Karakterisasi secara kuantitatif dan kualitatif ditunjukkan oleh pengujian BET (Brunaeur Emmet Teller) surface area, Pengujian difraksi sinar X-Ray, dan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk analisa permukaan serat tunggal. BET surface area analyzer digunakan untuk menentukan luasan area permukaan serat yang porous akibat perlakuan alkalisasi. Scanning Eletron Microscopy digunakan untuk menganalisa perbandingan secara morphologi serat tanpa dan dengan perlakuan alkalisasi. Perubahan struktur kimia akibat variasi kadar alkali dapat dilihat dari pengujian difraksi sinar x-ray. Kekuatan tarik (Tensile Strength) dan Modulus Elastisitas (Young’s modulus) untuk serat tunggal dengan beban stattic longitudinal loading ditentukan dengan standar ASTM (American Society for Testing Materials) D 3379-75 (Gibson, 1994) merupakan pengujian mekanis untuk melihat pengaruh perlakuan alkali (NaOH) pada serat. (764.4Kb)
      Date
      2015-04
      Author
      YUDHANTO, FERRIAWAN
      WISNUJATI, ANDIKA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Sisal (agave sisalana) adalah salah satu tanaman tropis tahunan (tropical plant) dan secara periodik diambil seratnya yang berasal dari daun (leaf fiber) oleh petani serat. Tanaman ini tumbuh baik pada kondisi tanah kering dan berbatu seperti di Sumenep, Madura, Indonesia. Serat ini banyak digunakan untuk tali temali, membuat jaring jala, sapu, keset serta produk kerajinan komersial yang lain karena sifatnya yang kuat, tidak mulur dan tahan terhadap air laut (Sastrosupadi A, 2006). Dalam penelitian awal ini sisal sebagai salah satu serat alam yang jumlahnya berlimpah menarik diteliti dan dikembangkan karena sifatnya yang baik secara mekanis dan fisis untuk rekayasa bahan komposit. Kemampuan matriks membasahi permukaan serat disebut wettability. Salah satu cara untuk mengetahui sifat mampu basah (wettability) adalah dengan cara uji sudut kontak (droplet). Pengukuran sudut kontak (ϴ) adalah salah satu metode yang tepat untuk menentukan kompabilitas antarmuka dua permukaan. Pengaruh alkalisasi dengan perlakuan NaOH dengan kadar 5-20% dilakukan pada serat tunggal untuk melihat kerakteristik topografi (pemetaan permukaan) sifat fisis pada serat tunggal agave sisalana. Karakterisasi secara kuantitatif dan kualitatif ditunjukkan oleh pengujian BET (Brunaeur Emmet Teller) surface area, Pengujian difraksi sinar X-Ray, dan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk analisa permukaan serat tunggal. BET surface area analyzer digunakan untuk menentukan luasan area permukaan serat yang porous akibat perlakuan alkalisasi. Scanning Eletron Microscopy digunakan untuk menganalisa perbandingan secara morphologi serat tanpa dan dengan perlakuan alkalisasi. Perubahan struktur kimia akibat variasi kadar alkali dapat dilihat dari pengujian difraksi sinar x-ray. Kekuatan tarik (Tensile Strength) dan Modulus Elastisitas (Young’s modulus) untuk serat tunggal dengan beban stattic longitudinal loading ditentukan dengan standar ASTM (American Society for Testing Materials) D 3379-75 (Gibson, 1994) merupakan pengujian mekanis untuk melihat pengaruh perlakuan alkali (NaOH) pada serat.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3248
      Collections
      • Learning Center's Research

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV