APLIKASI GEOSINTETIK SEBAGAI DINDING TANAH BERTULANG DI LERENG KALI BOYONG
Abstract
Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, dan bencana tersebut telah banyak memakan korban baik harta maupun jiwa. Salah satu konstruksi yang banyak diterapkan untuk menahan longsor saat ini adalah perkuatan tanah dengan memanfaatkan lembaran geosintetik yang mengalami perkembangan yang semakin pesat, baik dalam penelitian maupun dalam aplikasinya di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan stabilitas lereng yang aman dan mampu mendukung beban yang akan bekerja pada lereng serta membandingkan dimensi perkuatan yang diperoleh dari kedua bahan geosintetik yang digunakan, yaitu geotekstil tipe teranyam (woven geotextile) dan geogrid dengan beberapa nilai kuat tarik yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan studi lapangan ke Kali Boyong untuk mengukur tinggi lereng, tinggi talud, panjang dari talud ke tepi tebing serta mencari data sekunder berupa parameter tanah setempat. Kemudian dilakukan analisis data yang telah diperoleh, yaitu dengan menganalisis bidang longsornya, menganalisis stabilitas terhadap gaya-gaya internal dan eksternal. Hasil analisis menunjukan bahwa untuk perkuatan tanah dengan geotekstil teranyam (woven geotextile) HRX 250 diperlukan spasi lapisan perkuatan (Sv) bervariasi yaitu antara 0,3 – 1,6 meter, dengan jumlah lapisan geosintetik yang dipakai sebanyak 31 lembar. Untuk geotekstil HRX 300 diperlukan Sv antara 0,4 – 2,0 meter, dengan jumlah lapisan geosintetik sebanyak 21 lembar. Kedua jenis tersebut menggunakan panjang perkuatan (L) antara 1,5 – 9,0 meter dan 1 meter untuk panjang overlap (Lo). Untuk geogrid GX 40/40 diperlukan Sv antara 0,3 – 2,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 29 lembar. Untuk geogrid GX 60/60 diperlukan Sv antara 0,5 – 2,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 20 lembar. Untuk geogrid GX 80/80 diperlukan Sv antara 0,6 – 2,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 16 lembar. Untuk geogrid GX 100/30 diperlukan Sv antara 0,8– 2,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 14 lembar. Untuk geogrid GX 130/30 diperlukan Sv antara 1,0 – 3,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 11 lembar. Untuk geogrid GX 160/50 diperlukan Sv antara 1,0 – 2,0 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 10 lembar. Untuk geogrid GX 200/50 diperlukan Sv antara 1,5 – 2,8 meter, dengan jumlah lapisan sebanyak 8 lembar. Keseluruhan tipe geogrid menggunakan L antara 1,5 – 7,5 meter dan 1,0 meter untuk Lo.