Korelasi Gambaran Cerebritis Pada Pemeriksaan CT dengan Hasil Lumbal Pungsi
View/ Open
Date
2016-06-12Author
Kantilaras, Anggita Putri
Supriatna, Yana
Husodoputro, Henry Kusumo
Metadata
Show full item recordAbstract
Cerebritis merupakan kondisi awal infeksi piogenik di otak yang dapat berkembang menjadi abscess. Computed Tomography (CT) dilakukan di negara berkembang untuk mendiagnosis cerebritis. Sering ditemukan ketidaksesuaian hasil CT cerebritis dengan klinis penderita. CT yang normal pada pasien dengan klinis cerebritis tidak menyingkirkan kemungkinan cerebritis. Korelasi dengan hasil Lumbal Pungsi (LP) dianggap penting dalam diagnosis definitif cerebritis. Analisis Liquor Cerebro Spinal (LCS) dapat menilai warna, jumlah sel, kadar protein dan glukosa dalam LCS. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr Sardjito ini merupakan penelitian observasional analitik untuk mengetahui korelasi gambaran cerebritis pada CT dengan hasil LP. Hasil CT kepala diinterpretasikan sebagai cerebritis atau tidak cerebritis. Interpretasi CT tersebut dikorelasikan dengan hasil LCS dan dianalisis menggunakan uji korelasi koefisien kontingensi. Subjek penelitian terdiri dari 35 orang, cerebritis ditemukan pada 18 kasus (51,4%) dan tidak cerebritis 17 kasus (48,6%). Korelasi antara jumlah sel dalam LCS (r=0,097, p=0,848), kadar protein dengan cerebritis (r=0,14, p=0,404), kadar glukosa dengan cerebritis (r=0,016, p=0,927) dan gambaran cerebritis pada CT dengan hasil LP (r=0,154, p=0,358). Tidak didapat korelasi yang kuat antara gambaran cerebritis pada CT dengan hasil LP. CT kurang sensitif dalam penentuan diagnosis cerebritis, sehingga lebih disarankan Magnetic Resonance Imaging (MRI).