dc.description.abstract | Sebagai organisasi Islam yang progresif, Muhammadiyah adalah organisasi yang responsif terhadap perubahan jaman. Respon Muhammadiyah diantaranya ditunjukan pada perkembangan media massa, dari sejak organisasi ini berdiri sampai dengan usianya yang telah melampaui satu abad. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah memanfaatkan media massa sebagai sarana berdakwah, dengan menerbitkan majalah Suara Muhammadiyah. Ketika media digital yang sifatnya online (daring) tumbuh secara pesat pasca pergantian milenium, Muhammadiyah kembali meresponnya dengan merilis beberapa situs (website), baik yang secara resmi menjadi media Muhammadiyah secara struktural di tingkat pusat maupun wilayah, maupun yang memposisikan diri sebagai media komunitas yang memiliki ikatan kultural dengan Muhammadiyah namun tidak menempatkan sebagai bagian dari organisasi. Beragamnya media komunitas yang dikelola penggiat literasi Muhammadiyah menjadi tantangan yang perlu ditemukan model jurnalisme warganya, karena hampir semua media komunitas daring muhammadiyah berlandaskan volenterism, sehingga diharapkan menjadi cetak biru bagi pengembangan media komunitas Muhammadiyah di berbagai tingkatan, mulai dari pusat, wilayah, daerah dan bahkan ranting. Dalam struktur Muhammadiyah, terdapat Majelis Pustaka dan Informasi, yang memiliki tugas dalam tata kelola informasi persyarikatan Muhammadiyah. Penelitian tentang media baru dan dakwah, seperti yang akan dilakukan dalam penelitian ini memberi manfaat langsung berupa masukan kebijakan bagi Majelis Pustaka dan Informasi untuk merumuskan model pengembangan media komunitas daring yang dikelola penggiat literasi Muhammadiyah, dengan mengedepankan praktek jurnalisme warga di kalangan warga persyarikatan Muhammadiyah, selain itu pada tahun kedua penelitian ini sudah siap untuk publish di jurnal nasional terakreditasi. | en_US |