MAN JADDA WAJADA
Abstract
Berkali-kali ketika penulis masih menjadi santri di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mendengar ucapan kalimat ini dan mengucapkannya. Tetapi, waktu itu penulis belum bisa menangkap sepenuhnya ‘spirit’ (ruh/semangat) yang terkandung di dalamnya. Baru setelah penulis bergumul dengan realitas dakwah yang cukup menantang, kalimat itu terasa sangat indah dan memberikan motivasi kuat untuk melakukan sesuatu yang terbaik, apa pun risiko yang yang harus penulis hadapi. Apalagi setelah beberapa kali menyaksikan film “Sang Pencerah”, nyali penulis semakin kuat untuk ‘berani’ melangkah, dengan kata hati: “hanya orang yang bersungguh-sungguhlah yang pada akhirnya mendapat yang terbaik”.