BERTAHUN BARU DENGAN MUHASABAH
Abstract
Ironis! Di tengah keterpurukan bangsa ini dalam budaya 'korupsi'. Meminjam istilah Dewabrata (2005), "di antara kerabat Durjana (Penjahat), memang korupsilah yang amat populer di kalangan rakyat Indonesia sejak zaman Orde Baru hingga Orde reformasi yang kalah amburadul dibanding orde-orde sebelumnya. Tak henti-henti orang mempergunjingkan korupsi sambil tertekan rasa jengkel, gondok seleher. Sementara itu, koruptornya tak habis-habis bermunculan; dijaring satu tertangkap seribu. Saking berjubelnya koruptor. Yang mutakhir, jala menebar di KPU Pusat. Mungkin juga akan ke KPU daerah. Namun, hingga kini penulis – dan juga anak-anak muda yang tengah berpesta pora di malam tahun baru itu – tahu bahwa pemberantasan korupsi masih terlalu jauh dari harapan, meskipun sudah ada tanda-tanda kepedulian yang lebih-kurang bisa sedikit membuat 'lega'. Tahun baru kali ini lebih banyak menjadi ajang untuk 'berhura-hura'. Tak hanya anak muda, bahkan orang-orang tua pun pada malam tahun baru kali ini ikut serta (berpartisipasi aktif) untuk meramaikan pesta yang bernuansa 'tabdzîr dan 'isrâf' ini.