dc.description.abstract | Meskipun penyakit jantung sering diasosiasikan sebagai penyakitnya laki-laki, fakta
menunjukkan bahwa penyakit jantung ternyata menjadi penyebab kematian tertinggi pada
perempuan. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa perempuan mengalami gejala awal
penyakit jantung yang berbeda dengan pria. Seperti yang dilaporkan dalam Statistik Penyakit
Jantung dan Stroke untuk 2012, hampir dua pertiga (64%) wanita meninggal mendadak karena
PKV, tanpa menunjukkan gejala sebelumnya. Walaupun demikian, data terbaru menunjukkan
bahwa kesadaran perempuan terhadap penyakit jantung masih rendah. American Heart
Association (AHA) telah meluncurkan kampanya yang berjudul ‘Go Red for Women’ pada tahun
2003 sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran perempuan terhadap ancaman penyakit
jantung. Kampanye yang diinisiasi oleh AHA ini telah menjadi fenomena global dan diadopsi di
berbagai negara serta berhasil meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung sebagai
penyebab utama kematian pada perempuan. Namun, upaya pendidikan masih harus dilakukan
untuk menjangkau ras dan etnis minoritas yang memiliki tingkat kesadaran yang lebih rendah
tetapi memiliki angka kematian dan faktor risiko akibat penyakit kardiovaskuler yang lebih
tinggi. Di Indonesia sendiri, data menunjukkan bahwa bahwa penyakit jantung menjadi
penyebab kematian sekitar sembilan juta perempuan setiap tahunnya. Saat ini penelitian terkait
dengan kesadaran dan pengetahuan perempuan terkait penyakit jantung di Indonesia masih sulit
ditemukan. Hal ini karena penelitian tentang penyakit jantung di Indonesia lebih dititikberatkan
pada aspek biomedis dari penyakit itu sendiri. Melalui penelitian ini, kami bermaksud untuk
mengeksplorasi sejauh mana kesadaran perempuan terhadap ancaman penyakit jantung di
Yogyakarta, Indonesia. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan intervensi di
masa depan untuk memberikan edukasi kepada perempuan di Indonesia terkait bahaya penyakit
jantung. | en_US |