SEPINYA MASJIDKU
Abstract
Pada bulan yang Ramadhan lalu, masjidku penuh dengan jamaah. Tidak hanya di waktu taraweh (qiyâm al-lail), di waktu subuh pun karpet yang terhampar di seluruh bagian lantai masjid dipenuhi oleh jamaah, utamanya di sepuluh hari pertama bulan itu. Tapi, kini karpet-karpet itu kesepian dan – kalau bisa menangis – mungkin akan menangis meratapi nasibnya yang tak seberuntung pada bulan Ramadhan itu. Masjidku kini sepi kembali, seperti bulan-bulan sebelum Ramadhan